Tidak Peduli Atlet atau Bukan, Ternyata Batasan Fisik Kita Sama

By Ricky Jenihansen, Senin, 15 Agustus 2022 | 15:00 WIB
Foto Ironman Triathlon. Setiap manusia mempunyai batasan fisik yang sama, tidak peduli itu atlet atau bukan. (Triathlete)

Ketika mereka memplot data dari waktu ke waktu, mereka menemukan kurva berbentuk L. Pengeluaran energi para atlet dimulai relatif tinggi, tetapi tak terhindarkan kemudian anjlok dan rata 2,5 kali lipat tingkat metabolisme istirahat mereka selama sisa acara.

Tim juga mempertimbangkan kemampuan ketahanan manusia, termasuk faktor ras dan kehamilan. Peneliti juga menganalisis sampel urin yang dikumpulkan selama sesi pertama dan terakhir dari Race Across USA.

Setelah 20 minggu berlari marathon berturut-turut, para atlet membakar 600 kalori lebih sedikit sehari dari yang diharapkan berdasarkan jarak tempuh mereka. Temuan menunjukkan bahwa tubuh dapat "menurunkan" metabolisme untuk membantu tubuh tetap dalam tingkat yang berkelanjutan.

"Ini adalah contoh yang bagus dari pengeluaran energi terbatas, di mana tubuh terbatas dalam kemampuannya untuk mempertahankan tingkat pengeluaran energi yang sangat tinggi untuk jangka waktu yang lama," kata Potzer.

Ada batasan berapa banyak kalori yang dapat diserap tubuh kita (Shutterstock)

"Anda bisa berlari sejauh 100 meter, tetapi Anda bisa berlari sejauh bermil-mil, bukan? Itu juga berlaku di sini."

Dari semua hasil pengujian tersebut, mereka menemukan semua pola yang sama. Semua acara ketahanan mengikuti kurva berbentuk L yang sama. Apakah para atlet mengangkut kereta luncur seberat 500 pon melintasi Antartika selama berhari-hari dalam suhu di bawah titik beku, atau bersepeda di Tour de France di musim panas.

   

Baca Juga: Dayung Perahu Naga: Olahraga yang Bisa Ubah Fisik, Mental, dan Ekonomi

Baca Juga: Pelatihan Fisik Berat nan Berliku para 'Mesin Pembunuh' Romawi

Baca Juga: Diet Unik Gladiator Romawi, Vegetarian dan Minum Abu Sebagai Tonik

    

Temuan itu menantang gagasan, yang diajukan oleh para peneliti sebelumnya, bahwa daya tahan manusia terkait dengan kemampuan mengatur suhu tubuh.

Satu-satunya pembatas ketahanan tubuh terletak pada proses pencernaan, kemampuan tubuh untuk memproses makanan dan menyerap kalori dan nutrisi untuk bahan bakar proses tubuh.

Menariknya, pengeluaran energi berkelanjutan maksimum yang ditemukan di antara atlet, hanya sedikit lebih tinggi daripada tingkat metabolisme yang dipertahankan wanita selama kehamilan.

Rincian penelitian tersebut telah diterbitkan dalam jurnal akses terbuka Science Advances. Publikasi tersebut dapat diperoleh secara daring dengan judul "Extreme events reveal an alimentary limit on sustained maximal human energy expenditure."