Efek Tumbukan Pengaruhi Struktur Planet dan Bulan Lebih Dramatis

By Wawan Setiawan, Minggu, 21 Agustus 2022 | 09:00 WIB
Gambar inframerah-dekat dari peristiwa tumbukan Shoemaker-Levy 9 di Jupiter. (Jake Bailey and David A. Kring / NASA)

Nationalgeographic.co.id - Kawah tumbukan adalah proses geologi yang dominan di tata surya. Ini telah memengaruhi semua permukaan planet terestrial, menghasilkan permukaan yang rusak di Merkurius, Bulan, dan di dataran tinggi selatan Mars.

Peristiwa tumbukan bahkan telah memengaruhi atmosfer planet gas raksasa, seperti yang dicontohkan oleh dampak komet Shoemaker-Levy 9 dengan Jupiter pada tahun 1994, yang menghasilkan bercak seukuran Bumi di atmosfer.

Semakin keras Anda memukul sesuatu, maka semakin besar kemungkinannya untuk pecah. Atau, jika tidak pecah, setidaknya kehilangan sedikit integritas strukturalnya. Ini cara pemain bisbol memukul sarung tangan baru agar lebih lembut dan lebih fleksibel. Retakan, besar atau kecil, membentuk dan menjadi saksi bisu yang permanen tentang dampaknya. Para ilmuwan planet mempelajari bagaimana dampak tersebut memengaruhi benda-benda planet, asteroid, bulan, dan batuan lain di angkasa luar.

Dengan cara tersebut, membantu para ilmuwan dapat memahami geologi luar planet. Terutama tempat mencari materi berharga termasuk air, es, dan bahkan, kehidupan mikroba yang berpotensi.

Ilmuwan planet termasuk profesor Brandon Johnson, dan Sean Wiggins, peneliti pascadoktoral di Departemen Ilmu Bumi, Atmosfer, dan Planet di Fakultas Ilmu Pengetahuan Bumi, Atmosfer, dan Planet di Universitas Purdue, adalah yang termasuk dalam tim penelitian tersebut.

Mare Orientale bulan adalah kawah berusia sekitar 3,9 miliar tahun dan berdiameter hampir 1.000 kilometer. Ini adalah salah satu dari beberapa cekungan besar yang bertanggung jawab atas sebagian besar porositas kerak bulan. (NASA)

Setiap benda padat di tata surya terus-menerus dihantam oleh benturan, baik besar maupun kecil. Bahkan di Bumi, setiap tempat telah dipengaruhi oleh setidaknya tiga dampak besar. Menggunakan bulan sebagai subjek uji, Johnson, Wiggins, dan tim mereka mulai mengukur hubungan antara dampak dan porositas planet.

Para peneliti menggunakan data gravitasi bulan yang ekstensif dan pemodelan terperinci. Mereka menemukan bahwa ketika benda-benda besar menabrak bulan atau benda planet lainnya, benturan itu dapat memengaruhi permukaan dan struktur. Bahkan sangat jauh dari titik tumbukan dan jauh ke dalam planet atau bulan itu sendiri. Temuan ini telah diterbitkan dalam jurnal Nature Communications pada 16 Agustus dengan judul "Widespread impact-generated porosity in early planetary crusts." Studi tersebut menjelaskan data yang ada di bulan yang membingungkan para ilmuwan. Penelitian ini sebagian didanai oleh Program Analisis Data Lunar NASA.

 Baca Juga: Bulan Terus Mengerut, Menyusut dan Retak Seperti Kulit Kismis

 Baca Juga: Peneliti Temukan Kawah Tumbukan 'Tunggul Pohon' Raksasa di Mars

 Baca Juga: Melihat Peta 190 Kawah di Bumi Bekas Hantaman Meteor dan Asteroid

"Misi GRAIL (Gravity Recovery and Interior Laboratory) NASA mengukur gravitasi bulan dan menunjukkan bahwa kerak bulan sangat berpori hingga kedalaman yang sangat dalam," kata Johnson. "Kami tidak memiliki deskripsi tentang bagaimana bulan akan menjadi sangat keropos. Ini adalah karya pertama yang benar-benar menunjukkan bahwa dampak besar mampu memecahkan kerak bulan dan menyebabkan porositas ini."