Menggunakan Musik Untuk Mendeteksi Kemerosotan Mental Lansia

By Ricky Jenihansen, Selasa, 23 Agustus 2022 | 12:00 WIB
Peneliti mengukur aktivitas otak untuk mendeteksi penurunan kognitif di usia tua atau lansia. (AdobeStock)

Nationalgeographic.co.id—Para ilmuwan di Tel Aviv University mengembangkan metode yang menggunakan tes musik dan instrumen portabel untuk mendeteksi kemerosotan mental di usia tua. Mereka mengukur aktivitas otak untuk mendeteksi penurunan kognitif di usia tua atau lansia.

Menurut para peneliti, metode yang didasarkan pada pengukuran 15 menit aktivitas listrik di otak saat melakukan tugas musik sederhana. Metode ini dapat dengan mudah diterapkan oleh setiap anggota staf di klinik mana pun, tanpa memerlukan pelatihan khusus.

Laporan penelitian mereka telah diterbitkan di Frontiers in Aging Neuroscience, publikasi tersebut merupakan jurnal akses terbuka. Jurnal bisa diperoleh secara daring dengan judul "Single-Channel EEG Features Reveal an Association With Cognitive Decline in Seniors Performing Auditory Cognitive Assessment."

Para peneliti mengatakan, metode mereka memungkinkan pemantauan rutin dan deteksi dini penurunan kognitif untuk memberikan pengobatan dan mencegah kerusakan parah yang cepat.

Tes profilaksis semacam ini umumnya diterima untuk berbagai masalah fisiologis seperti diabetes, tekanan darah tinggi atau kanker payudara. Namun, hingga saat ini belum ada metode yang dikembangkan untuk memungkinkan pemantauan otak yang rutin dan dapat diakses untuk masalah kognitif.

Para peneliti lebih lanjut mencatat bahwa tes semacam ini sangat penting mengingat peningkatan umur panjang dan pertumbuhan terkait populasi lansia.

Sebagai bagian dari penelitian, para peneliti mengembangkan metode terobosan yang menggabungkan perangkat portabel. Metode itu digunakan untuk pengukuran dan analisis inovatif elektroensefalografi (EEG).

Kemudian tes musik singkat sekitar 12-15 menit, yang dikembangkan oleh Neta Maimon, mahasiswa PhD dari Tel Aviv University.

Selama pengujian, subjek dihubungkan ke perangkat EEG portabel melalui pita perekat dengan hanya tiga elektroda yang dipasang di dahi. Subjek melakukan serangkaian tugas musik-kognitif sesuai dengan instruksi yang dapat didengar yang diberikan secara otomatis melalui earphone.

Para peneliti mengembangkan metode terobosan yang menggabungkan perangkat portabel. (Kelly Sikkema/Unsplash)

Tugasnya meliputi melodi pendek yang dimainkan oleh instrumen yang berbeda, dengan subjek yang diinstruksikan untuk melakukan berbagai tugas pada instrumen tersebut pada berbagai tingkat kesulitan.

Misalnya, menekan tombol setiap kali melodi dimainkan atau menekannya hanya saat biola dimainkan. Selain itu, tes ini mencakup beberapa menit meditasi yang dipandu dengan musik yang dirancang untuk membawa otak ke keadaan istirahat.