Kedelai Transgenik, Meningkatkan Efisiensi Fotosintesis dan Hasil

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 27 Agustus 2022 | 07:00 WIB
Ladang kedelai. (Bits and Splits)

Nationalgeographic.co.id—Para ilmuwan yang dipimpin oleh University of Illinois telah mengubah tanaman kedelai secara transgenik untuk meningkatkan efisiensi fotosintesis. Upaya tersebut pada akhirnya dapat memberikan hasil yang lebih besar tanpa kehilangan kualitas.

Temuan ini adalah yang pertama kalinya membuktikan bahwa rekayasa genetik multigen fotosintesis dapat meningkatkan hasil tanaman pangan dalam uji coba lapangan. Capaian tersebut didapat setelah lebih dari satu dekade mereka bekerja untuk tujuan tersebut.

Laporan penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Science dengan judul "Soybean photosynthesis and crop yield are improved by accelerating recovery from photoprotection."

Menurut peneliti, hasil sebesar ini tidak bisa datang pada waktu yang lebih penting. Laporan PBB terbaru, Keadaan Ketahanan Pangan dan Gizi di Dunia 2022, menemukan bahwa pada tahun 2021 hampir 10 persen dari populasi dunia kelaparan.

Situasi yang terus memburuk selama beberapa tahun terakhir dan melampaui semua ancaman lainnya dalam skala kesehatan global.

Menurut UNICEF, pada tahun 2030, lebih dari 660 juta orang diperkirakan akan menghadapi kelangkaan pangan dan malnutrisi. Dua dari penyebab utama hal ini adalah rantai pasokan makanan yang tidak efisien (akses ke makanan) dan kondisi pertumbuhan tanaman yang lebih sulit karena perubahan iklim.

Meningkatkan akses ke pangan dan meningkatkan keberlanjutan tanaman pangan di daerah miskin adalah tujuan utama dari studi ini dan RIPE.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil panen dengan meningkatkan efisiensi fotosintesis. (Thinkstockphotos)

Realizing Increased Photosyntethic Efficiency, atau RIPE, adalah proyek penelitian internasional yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan global. Caranya adalah dengan meningkatkan efisiensi fotosintesis pada tanaman pangan untuk petani kecil di Afrika Sub-Sahara.

"Jumlah orang yang terkena dampak kekurangan pangan terus bertambah, dan proyeksi jelas menunjukkan bahwa perlu ada perubahan pada tingkat pasokan makanan untuk mengubah lintasan," kata Amanda De Souza, ilmuwan riset proyek RIPE, dan penulis utama.

"Penelitian kami menunjukkan cara yang efektif untuk berkontribusi pada ketahanan pangan bagi orang-orang yang paling membutuhkannya sambil menghindari lebih banyak lahan untuk produksi."

Meningkatkan efisiensi fotosintesis, katanya, adalah peluang besar untuk mendapatkan lompatan yang dibutuhkan dalam potensi hasil.