Mereka menyimpulkan bahwa S. tchadensis menghabiskan beberapa waktu memanjat pohon tetapi biasanya berjalan dengan dua kaki. Kesimpulan itu berdasarkan beberapa fitur tulang paha yang mereka katakan lebih dekat dengan manusia modern daripada kera besar yang biasanya berjalan dengan empat kaki.
"Ketika di darat, mereka lebih suka bergerak secara bipedal. (Saat di pohon) mereka terkadang memilih untuk memanjat. Semua fitur menunjukkan perilaku semacam ini," kata Guy seperti dilansir new scientist.
Tapi Macchiarelli tidak yakin. Ini sebagian karena dia mengatakan sudut yang dibuat tulang paha dengan panggul akan "secara mekanis tidak stabil untuk posisi vertikal".
Primata lain yang kebanyakan berjalan dengan empat kaki kadang-kadang berdiri dan berjalan dengan dua kaki. Hal itu yang mungkin menjadi alasan mengapa S. tchadensis memiliki beberapa ciri bipedalisme, kata Macchiarelli.
"Ada sinyal bipedal pada primata mana pun,” katanya.
Namun, Guy mengatakan kesimpulan mereka tidak didasarkan pada aspek individu dari tulang, tetapi rangkaian fitur secara keseluruhan.
Baca Juga: Ilmuwan Menganalisis Genom Hominin dari Gua Rusa Merah di Tiongkok
Baca Juga: Situs Arkeologi Fordwich Mengungkap Manusia Awal di Inggris Tenggara
Baca Juga: Jejak Kuno ini Mungkin Jejak Kaki Hominin Tertua yang Pernah Ditemukan