Perseus kemudian menyerahkan kepala Medusa kepada Athena. Sang dewi menempatkan kepala itu di tengah perisai dadanyanya. Kepala itu ampuh untuk menakuti musuh-musuhnya.
Athena, bukti nyata dewi kebijaksanaan berdarah dingin
Jika Anda berpikir bahwa Athena telah selesai dengan Medusa setelah mengubahnya menjadi wanita berambut ular, maka Anda salah. Meskipun ia adalah dewi kebijaksanaan, Athena adalah contoh langka dewi berdarah dingin dan kejam.
Athena menyimpan dendam terhadap Medusa dan tidak puas bahkan setelah menghukumnya. Maka ketika Perseus ditugaskan untuk membawa kepala Medusa, Athena dengan senang hati menawarkan bantuannya.
Setelah misi Perseus selesai, dewi kebijaksanaan mengambil kepala musuh bebuyutannya dan meletakkannya di aegis (perisai) atau baju besinya. Dengan cara ini dia menggunakan kekuatan Medusa dan menyatakan kemenangannya atas wanita itu.
Athena, dewi peradaban dan panutan ideal wanita Yunani kuno, akhirnya memusnahkan ancaman Medusa yang berbahaya.
Beragam penggambaran citra medusa
Ada banyak versi berbeda dari kisah Medusa, dari Yunani Kuno hingga Zaman Kuno Akhir. Tidak hanya mengisahkan alur cerita yang berbeda, beragam versi menawarkan deskripsi yang bervariasi tentang penampilan Medusa.
Perpustakaan Apollodorus ditulis sekitar abad ke-2 Masehi dan dianggap sebagai salah satu versi kanonik dari cerita Medusa. “Apollodorus menulis bahwa Medusa memiliki gading dan sayap emas,” ungkap Kelly Macquire di laman World History.
Pada zaman Yunani kuno, kepala Medusa sangat populer sebagai hiasan dengan kemampuan apotropaik di rumah, kuil, dan berbagai benda. Apotropaik merupakan sejenis sihir yang digunakan untuk melawan kekuatan jahat. Dikenal sebagai gorgoneion, biasanya berbentuk kepala bulat, dengan mata besar dan lebar. Mulut terbuka dengan lidah dan taring yang terlihat.