Grahan mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada nilai komersial langsung dari temuan baru tersebut.
"Kami tidak bisa melihatnya sebagai, hei, kami akan memanen ubur-ubur ini dan mengubahnya menjadi krim kulit," tegas Graham.
"Itu salah satu makalah yang menurut saya akan membuka pintu ke jalur studi baru yang layak untuk dikejar," tambahnya.