Mengenal Okali, Ritual Ekstrem Lempar Bayi dari Atas Kuil India

By Hanny Nur Fadhilah, Selasa, 6 September 2022 | 12:00 WIB
Ilustrasi bayi di India. (Mail Today)

Nationalgeographic.co.id—India adalah rumah bagi banyak tradisi aneh. Tidak mengherankan, mengingat India adalah negeri di mana agama dan takhayul hampir berjalan beriringan.

Dari ritual yang tidak berbahaya hingga yang benar-benar berbahaya, semuanya ada di negara yang memiliki julukan Anak Benua ini. Salah satunya terdapat di daerah Karnataka dan Maharashtra. Wilayah tersebut adalah rumah bagi ritual aneh yang melempar bayi dari ketinggian 15 meter untuk mencari keberuntungan, kesehatan, kemakmuran dan kekuatan di masa depan. Ritual ini disebut Okali.

Ritual yang telah berusia 700 tahun ini dipraktikkan oleh keluarga Hindu dan Muslim di daerah tersebut. Legenda mengatakan bahwa berabad-abad yang lalu, ketika tingkat kematian bayi tinggi, seorang 'suci' menasihati keluarga di wilayah mereka untuk menunjukkan iman kepada Tuhan dengan melemparkan bayi mereka dari atap kuil. Mereka juga meyakini bahwa Tuhan secara ajaib akan mengeluarkan selembar kain di bawah untuk ditangkap.

Ritual aneh dan kontroversial berlangsung setiap tahun. Anak-anak yang mengikuti ritual ini berusia antara 3 bulan hingga 2 tahun. Yang bertugas melempar anak-anak dari kuil adalah para pendeta. Saat anak-anak dilepaskan, sekelompok orang menunggu mereka di lantai bawah dengan selimut. Tidak ada kerusakan yang dilakukan pada bayi yang akan dilempar, tetapi ritual ini masih dipertanyakan di zaman sekarang ini.

Tradisi Okali, pendeta India memegang anak di atas atap dan siap untuk menjatuhkannya. (Fox news)

Pada tahun 2009, upaya dilakukan oleh otoritas India untuk melarang praktik ini. Sempat terhenti, namun faktanya praktik tersebut masih dilakukan di wilayah kecil atau perdesaan di India.

Ada juga rekaman dari ritual-ritual ini di mana anak-anak menangis dan terkejut setelah terjun sejauh 30 kaki. Di lain sisi banyak pula orang bersorak, seolah-olah tidak menyadari fakta bahwa anak-anak ini baru saja mengalami pengalaman traumatis.

  

Baca Juga: Ternyata, Bayi Umur Tujuh Bulan Sudah Memiliki Nalar pada Simetri

Baca Juga: Mengapa Bayi Prematur yang Diberi ASI Memiliki Usus yang Lebih Sehat?

Baca Juga: Ritus Pengorbanan Bayi yang Memilukan Peradaban Mesopotamia Kuno

     

Apakah benar-benar perlu melempar bayi dari atap kuil di zaman sekarang ini? Jika melihat bagaimana pengobatan telah berkembang hingga meleknya prosedur kesehatan. Nampaknya ritual ini kurang tepat diadakan. Kecuali untuk membuat trauma anak malang itu. Tidak ada jaminan bahwa menurunkan anak dari atas kuil akan membawa keberuntungan bagi mereka.

Ritual ini hanya salah satu contoh praktik lama yang secara membabi buta tidak memiliki tempat dalam masyarakat modern. Dapat dipahami bahwa berasal dari abad-abad yang lalu, orang harus lebih mengandalkan takhayul daripada ilmu, tetapi di zaman sekarang, praktik seperti itu berisiko dan tidak perlu.

Miliki iman dan doa, tentu saja, tetapi jangan membahayakan kehidupan bayi Anda dalam prosesnya. Karena bahkan manusia pun bisa ceroboh, dan tidak menangkap bayi tepat waktu yang bisa berakibat fatal.