Hanya di India, Kepalanya Rela Ditumbuk Kelapa demi Keinginan Tercapai

By Hanny Nur Fadhilah, Selasa, 6 September 2022 | 13:00 WIB
Orang-orang merayakan Adi Perukku. (DC)

Nationalgeographic.co.id—Aadi Perukku adalah festival penting dalam kehidupan seorang petani. Aadi dikenal sebagai bulan dalam bahasa Tamil yang jatuh antara pertengahan Juli hingga pertengahan Agustus. 'Aadi festival' atau 'Aadi Monsoon Festival' atau 'Aadi Perukku' dirayakan untuk berterima kasih kepada sumber yang menopang kehidupan air karena telah memberikan berkat umat manusia dengan kebahagiaan dan kemakmuran. Tidak hanya di India tetapi festival ini dirayakan oleh semua orang Tamil di seluruh dunia.

Pada hari kedelapan belas bulan Aadi setiap tahun, Aadi Perukku dirayakan di tepi sungai dan danau. Sumur, tangki, dan sumber air lainnya disembah. Orang-orang melemparkan buah-buahan dan kain safron ke dalamnya. Semua kuil memiliki sumur dan tangki. Mereka dianggap suci dan air di dalamnya dianggap murni. 

Pada hari Aadi Perukku, para petani mempersembahkan berbagai bunga ke sungai yang disembah sebagai Dewi untuk memberkati mereka dengan air yang cukup. Seluruh area terlihat meriah dengan banyak toko dan hiburan lainnya untuk anak-anak dan orang dewasa juga. Orang menyiapkan makanan lezat dan membaginya dengan teman dan kerabat. Aadi Perukku adalah salah satu bentuk peremajaan hubungan dan penyambungan diri dengan alam.

Kuil Mahalakshmi

India Selatan adalah pusat dari sebagian besar kuil bersejarah di India. Salah satunya terdapat Kuil Mahalakshmi yang telah berusia 800 tahun. Terletak di Mahadanapuram, yang berjarak 23 km dari distrik Karur di Tamil Nadu merupakan desa terpencil di mana kendaraan terbatas beroperasi. Kuil ini memainkan peran penting dalam festival Aadi. Karena di pura ini ada ritual tabur kelapa. 

Ritual Menghancurkan Kelapa

Pecahnya buah kelapa di kepala penyembah melambangkan pembebasan dari masa lalu dan penyerahan diri kepada Tuhan. (News 18)

Ada alasan di balik setiap ritual dan tradisi yang dilakukan. Demikian pula, sebuah cerita juga terkait dengan festival Aadi. Dari semua ritual ini, yang paling penting adalah ritual tabur kelapa. Dalam ritual ini orang menunggu dalam antrian panjang di luar Kuil Mahalakshmi.

   

Baca Juga: 6 Abad Membawa Malapetaka di India, Thuggee Membunuh Demi Dewi Kali

Baca Juga: India Bakal Jadi Negara dengan Penduduk Muslim Terbanyak di Dunia

Baca Juga: Pengantin Anak di India, Sebuah Lingkaran Setan Tanpa Jalan Keluar

    

Pertanda ritual diawali oleh pendeta kuil yang melakukan doa di depan Dewa. Para penyembah yang rela kepalanya ditumbuk kelapa karena keinginannya terpenuhi, disuruh duduk dalam satu garis lurus. Seorang pendeta dari kuil memegang kepala masing-masing penyembah dan pendeta kepala menghancurkan kelapa di kepala mereka sekaligus. Para peminatnya meliputi orang-orang dari usia remaja hingga tua, baik pria maupun wanita.

Setelah memecahkan kelapa langsung di tengkorak, para penyembah terluka. Beberapa dari mereka langsung bergegas ke rumah sakit sementara yang lain tidak. Mereka berpikir bahwa dewa akan marah jika mereka melakukannya. Mereka hanya mengoleskan pasta kunyit dan abu yang tersedia di kuil. Pengaturan untuk hal yang sama sudah dibuat oleh otoritas kuil.

Kritik terhadap Ritual

Meskipun ritual tersebut diikuti oleh orang-orang yang bersedia melakukannya. Ritual ini juga dikritik oleh Aktivis Hak Asasi Manusia. Mereka berpandangan bahwa ritual semacam ini berbahaya. Dokter juga mengatakan bahwa, memecahkan kelapa langsung di kepala dapat menyebabkan cedera kepala yang serius. Tetapi Pemerintah Negara Bagian tidak banyak ikut campur dalam masalah ini. Mereka percaya bahwa ini adalah masalah iman dan orang-orang melakukannya sendiri.