Mengapa Kita Sering Cepat Mengantuk Setelah Makan? Ini Kata Ahli Gizi

By Hanny Nur Fadhilah, Rabu, 7 September 2022 | 15:00 WIB
Alasan mengantuk setelah makan karena telah menggunakan banyak energi untuk mencera asupan baru. (Kha Ruxury)

Nationalgeographic.co.id—Sampai saat ini pasti Anda sering bertanya-tanya, mengapa merasa mengantuk setelah makan? Padahal makanan adalah sumber energi, bukan pencari energi bukan?

Sayangnya, tubuh manusia tidak sesederhana itu, dengan banyaknya faktor yang berperan untuk menentukan seberapa lelah seseorang.

"Ketika kita makan, itu memacu serangkaian tindakan di usus dan di seluruh tubuh," kata Claire Shortt, ahli gizi dengan latar belakang mikrobiologi, dikutip Live Science.

Menurut Shortt, kadar gula darah yang bergelombang mungkin menjadi salah satu faktor penyebab rasa kantuk yang kita alami setelah makan.

“Saat kita makan makanan tinggi gula bisa menyebabkan gula darah kita naik lalu turun dengan cepat. Tabrakan yang dihasilkan dapat menyebabkan kelelahan tiba-tiba,” terang Shortt.

Setelah makan, terkadang kita bisa melihat lonjakan produksi dan pelepasan serotonin. Meskipun ini secara bahasa sehari-hari dikenal sebagai 'hormon perasaan baik'. Namun hal tersebut bisa memiliki efek samping lain.

Peningkatan kadar hormon dapat membuat kita merasa sedikit mengantuk. Bukan hanya itu saja, serotonin juga memainkan peran penting dalam suasana hati dan siklus tidur kita. Ketika kadarnya meningkat setelah makan, itu bisa membuat Anda merasa mengantuk.

Sebuah tinjauan studi yang diterbitkan dalam jurnal Sports Medicine menyatakan bahwa serotonin dikaitkan dengan kelelahan karena efeknya yang terkenal pada tidur, membuat lesu dan kantuk bahkan kehilangan motivasi.

Di lain sisi, para peneliti lain ragu dengan pernyataan tersebut karena belum kuatnya bukti bahwa serotonin memainkan peran penting di sini. Jadi, meskipun tidak dapat dikatakan dengan pasti, peningkatan kadar serotonin setelah makan dapat menyebabkan perasaan mengantuk.

Makanan apa yang membuat orang paling ngantuk?

Makan makanan kaya asam amino yang disebut triptofan dapat menyebabkan kantuk. Ini karena terlibat dalam produksi serotonin. Triptofan ditemukan dalam banyak makanan kaya protein seperti keju, telur, kalkun, dan tahu.

"Beberapa makanan lain, seperti ceri, dapat memengaruhi kadar melatonin Anda yang dapat meningkatkan kualitas tidur. Anda bahkan dapat membeli susu dengan kadar melatonin yang tinggi untuk membantu meningkatkan kualitas tidur Anda."

Sebuah studi tahun 2015 tentang efek fisiologis melatonin diterbitkan dalam jurnal Neurochirurgie. "Ada beberapa bukti bahwa melatonin menstabilkan dan memperkuat ritme sirkadian atau irama sirkadian, sistem internal tubuh yang mengatur banyak hal, mulai dari siklus tidur hingga pencernaan,”

Tetapi sulit untuk memberikan daftar bahan yang menentukan untuk digunakan untuk suasana hati yang kurang lesu setelah makan. Hal ini lantaran reaksi seseorang terhadap jenis makanan tertentu juga berbeda-beda, salah satunya bisa mengarah pada alergi.

  

Baca Juga: Mengantuk di Siang Hari? Ini Cara Mengatasinya Tanpa Minum Kopi

Baca Juga: Sering Mendengkur dan Mengantuk Saat Siang? Mungkin Anda Mengalami Sleep Apnea

Baca Juga: Ini Cara yang Bisa Dilakukan Agar Tidak Gampang Mengantuk Saat Puasa

  

"Merasa lelah atau pusing setelah makan, kadang-kadang dikenal sebagai 'kabut otak', umumnya terlihat pada individu dengan alergi makanan dan intoleransi, atau pada mereka dengan kondisi yang disebut pertumbuhan bakteri usus kecil (SIBO). SIBO dapat didiagnosis menggunakan glukosa atau tes napas laktulosa."

Sementara penelitian belum memberikan jawaban akhir tentang mengapa orang terkadang merasa mengantuk setelah makan, Shortt menyarankan bahwa ada beberapa langkah yang dapat dilakukan orang jika mereka mencoba meningkatkan tingkat produktivitas mereka.

"Memasukkan makanan berserat tinggi dengan makanan dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan menghindari untuk tidak mengantuk." Tutup Shortt.

Cobalah untuk makan teratur dan hindari makan dalam porsi yang sangat besar. Ini bisa membebani sistem pencernaan sehingga Anda merasa lelah dan lesu.