Alat Bedah Mengerikan Ditemukan di Makam Berusia 1.000 Tahun

By Hanny Nur Fadhilah, Senin, 26 September 2022 | 07:00 WIB
Operasi tengkorak Suku Inca. (Thomas H)

Banyak penemuan arkeologi telah mengungkapkan bahwa operasi tengkorak sering dilakukan oleh ahli bedah yang sangat terampil di Peru kuno, bahkan sejak 4.000 tahun yang lalu.

Tengkorak dengan lubang yang dibor dengan rapi, beberapa dengan tulang yang sembuh di sekitar tepinya, menunjukkan bukti trepanasi—tindakan menggores, memotong, atau mengebor lubang ke dalam tempurung kepala.

Peralatan bedah ditemukan dari makam. (Ancient Origins)

Sebuah studi pada tahun 2018 mengungkapkan bahwa trepanasi dipraktikkan dengan sangat ahli di Peru kuno. Sehingga tingkat kelangsungan hidup untuk prosedur selama Kekaisaran Inca adalah sekitar dua kali lipat dari Perang Saudara Amerika. Lebih dari tiga abad kemudian, tentara mungkin ditrepanasi oleh ahli bedah terdidik yang lebih terlatih.

Sangat sedikit yang diketahui tentang apa anestesi yang digunakan selama prosedur bedah ini.

"Kami tidak tahu bagaimana orang Peru kuno mencegah infeksi, tetapi tampaknya mereka melakukannya dengan baik. Kami juga tidak tahu apa yang mereka gunakan sebagai anestesi, tetapi karena ada begitu banyak (operasi tengkorak) mereka pasti menggunakan sesuatu—mungkin daun koka," kata Dr David S. Kushner, profesor klinis kedokteran fisik dan rehabilitasi.

"Mungkin ada sesuatu yang lain, mungkin minuman fermentasi. Tidak ada catatan tertulis, jadi kami tidak tahu," sambungnya.

Menariknya, sepotong kulit kayu dari pohon yang tidak dikenal ditemukan di makam ahli bedah yang baru-baru ini digali. Para peneliti percaya itu digunakan untuk tujuan pengobatan sebagai infus analgesik atau anti-inflamasi, dengan cara yang sama seperti kulit pohon willow putih pada dasarnya membuat teh aspirin. Penelitian lebih lanjut dapat memberikan wawasan penting tentang bagaimana orang Peru kuno mengelola anestesi dalam prosedur bedah mereka.