Oleh sebab itu, sang dewi mengirim putra kesayangannya, Eros untuk membalas dendam. Dia memerintahkan Eros untuk menyerang Psyche dengan salah satu panahnya dan memaksanya untuk jatuh cinta pada makhluk paling jelek yang pernah ada.
Namun sayang, Eros malah jatuh cinta setelah melihat Psyche yang cantik. Eros sangat terganggu sehingga dia rela menusuk dirinya sendiri dengan panah, kemudian ia pun langsung jatuh cinta dengan gadis itu.
Baca Juga: Mitologi Yunani: Nyx, Dewi Malam dari Neraka yang Ditakuti Zeus
Baca Juga: Bagi Orang Yunani Kuno, Tarian adalah Hadiah Terbaik dari Para Dewa
Baca Juga: Misteri Gunung Berapi Yunani: Konflik Penentuan Tanggal Letusan Thera
Takut akan ibunya, Eros mengatur untuk bertemu Psyche dengan kegelapan total. Keduanya bahagia untuk sementara waktu. Saat bercinta malam demi malam, Psyche tidak pernah tahu identitas sebenarnya dari kekasihnya. Tragisnya, kebahagiaan Psyche memicu kemarahan saudara perempuannya yang cemburu. Mereka mengantarnya untuk mencoba dan mengungkap identitas pelamar misteriusnya.
Jadi suatu malam, Psyche menyalakan lilin dan menemukan bahwa kekasihnya tidak lain adalah Eros. Eros kemudian melarikan diri karena merasa dikhianati. Psyche merasa patah hati dan mulai memohon bantuan para dewa untuk bersatu kembali dengan cintanya. Akhirnya, Aphrodite menjawab doa Psyche.
Aphrodite memberi Psyche serangkaian tugas yang tampaknya mustahil, menyatakan bahwa jika Psyche berhasil dalam semua itu, dia akan membantunya. Yang membuat Aphrodite takjub, Psyche berhasil. Dengan kesungguhannya itu, Aphrodite menghargainya dengan membuat Psyche menjadi dewi, sehingga kedua kekasih itu bisa hidup bahagia selamanya.
Meskipun menjadi dewa penting dalam dirinya sendiri, penyembahan Eros tidak pernah mendapatkan popularitas di Yunani kuno. Meskipun dia memiliki penyembah, itu hampir selalu di bawah payung kultus Aphrodite.