Ukiran Theodore de Bry Melukis Kebrutalan Kanibalisme di Brasil

By Galih Pranata, Kamis, 29 September 2022 | 09:00 WIB
Sekelompok Tupinambá, kelompok pribumi Brasil tengah menikmati hidangan manusia. Sebuah praktik kanibalisme dalam ukiran karya Theodore de Bry. (British Library/Smart History)

Nationalgeographic.co.id—Theodore de Bry merupakan seorang pengukir sohor berkebangsaan Belgia. Ia lahir pada tahun 1528 di Keuskupan Liège, di selatan Belanda (sekarang Belgia).

Ia terkenal dengan ukirannya dimana ayahnya telah menjadi seorang pandai emas dan de Bry banyak belajar darinya. Ukirannya diterbitkan ke dalam beberapa volume, dimana beberapa di antaranya mengisahkan tentang kanibalisme di Brasil.

Meskipun de Bry paling terkenal dengan ukiran pelayaran Eropa ke Amerika (dan Afrika, dan Asia), dia tidak pernah benar-benar melakukan perjalanan melintasi Atlantik.

Maka tidak mengherankan jika penggambaran dalam ukiran de Bry tentang masyarakat adat di Amerika, merupakan kombinasi dari karya seniman lain yang telah menemani ekspedisi orang Eropa awal ke Amerika.

Diketahui, de Bry menerbitkan The Petits Voyages yang terdiri dari tiga belas jilid. Seri itu diterbitkan berangsur-angsur antara tahun 1597 dan 1633.

Salah satu seri dalam volume ketiganya, "ia menceritakan pengalaman kanibalisme yang dialami Hans Staden di Brasil," tulis Lauren Kilroy-Ewbank kepada Smart History dalam artikel Inventing "America," The Engravings of Theodore de Bry, terbit pada 18 Mei 2019.

Hans Staden merupakan seorang tentara Jerman yang melakukan perjalanan ke Amerika Selatan. Ia telah ditangkap pada tahun 1553 oleh Tupinambá, sebuah kelompok Pribumi di Brasil.

Tidak dikisahkan lebih jelas tentang kondisi Hans Staden selama ditangkap oleh komunitas lokal Tupinambá. Yang jelas, Staden dikatakan berhasil keluar dari penahanan suku tersebut dan kembali ke Eropa setelahnya.

"Setelah kembali ke Eropa pada tahun 1557, Staden menulis tentang (ritus) adat Tupinambá, kehidupan keluarga, dan kanibalisme mereka," imbuhnya.

Tulisan Hans Staden juga menjelaskan bagaimana sekelompok adat Tupinambá mempraktikkan kanibalisme itu secara seremonial, terutama saat prosesi memakan musuh mereka!

Sejatinya, buku awal Staden termasuk potongan kisah yang sederhana, tetapi ukiran de Bry telah memengaruhi dunia. Ukirannya yang diperbarui, terbukti jauh lebih populer dan bertahan lama dalam imajinasi budaya Eropa. 

Persepsi dunia tentang penduduk asli Brasil dibentuk melalui gambar-gambar yang diukir de Bry, dan memperkuat gagasan bahwa Tupinambá, dan orang lain seperti mereka, bejat, primitif, dan berdosa.