Baca Juga: Ilmuwan Melihat 'Makhluk Misterius' Raksasa Saat Meneliti Kapal Karam
Baca Juga: Kehidupan di Laut Dalam Juga Tidak Aman dari Ancaman Perubahan Iklim
Baca Juga: Penemuan Spesies Baru Ubur-Ubur Mahkota Laut Dalam di Samudera Pasifik
Tes tersebut telah mengungkapkan rincian struktur atom molekul air.
Pada tekanan tinggi, ikatan hidrogen dalam sampel air murni menjadi terdistorsi dan kurang stabil dan keseluruhan jaringan molekul air menjadi padat. Kehadiran TMAO, bagaimanapun, memperkuat dan menstabilkan ikatan hidrogen dan mempertahankan struktur jaringan molekul air.
"TMAO menyediakan jangkar struktural yang menghasilkan air yang mampu menahan tekanan ekstrem di bawahnya. Temuan ini penting karena mereka membantu para ilmuwan memahami proses di mana organisme telah beradaptasi untuk bertahan hidup dalam kondisi ekstrem yang ditemukan di lautan," kata Laurent.
Dari penelitian tersebut, tim peneliti juga telah mampu mengembangkan apa yang disebut dengan "rasio perlindungan osmolit", yang memprediksi tingkat TMAO yang dibutuhkan dalam sel-sel organisme laut sehingga mereka dapat bertahan hidup pada kedalaman tertentu di lautan.
"Studi kami menyediakan jembatan antara air di bawah tekanan pada tingkat molekuler dan kemampuan luar biasa organisme yang berkembang di bawah tekanan tinggi di kedalaman lautan,” kata Profesor Dougan. "Penelitian yang baru-baru ini diterbitkan telah mengungkapkan spesies baru yang hidup di dasar laut dalam. Kami sekarang memahami adaptasi luar biasa yang memungkinkan kehidupan mengeksploitasi habitat ini."
Temuan ini telah dipublikasikan di jurnal Communications Chemistry pada 28 September dengan judul “The ability of trimethylamine N-oxide to resist pressure induced perturbations to water structure.”