Nationalgeographic.co.id—Para ilmuwan telah mencari salah satu spesies ikan paling terancam punah di dunia selama beberapa dekade. Mereka secara tidak terduga menemukannya lagi di Kamboja utara. Ikan populer ini dikenal sebagai Hantu Mekong.
Spesies yang lama hilang ini adalah ikan salmon raksasa. Menurut Newsweek, sejak 2004, tidak ada ikan salmon raksasa dewasa yang terlihat di Sungai Mekong.
Sungai Mekong adalah satu-satunya sistem sungai di Bumi tempat spesies ini diketahui ada. Namun, awal tahun ini, spesimen seberat 13 pon (6 kilogram) dari spesies ini ditemukan di sebuah pasar basah.
Zeb Hogan, seorang ahli biologi ikan dan profesor penelitian di University of Nevada, Reno, yang telah mempelajari spesies-spesies ikan Mekong selama beberapa dekade dan yang bertanggung jawab atas proyek penelitian Wonders of the Mekong yang didanai USAID, mengatakan bahwa penemuan hewan yang luar biasa tetapi sangat terancam punah ini memperjelas betapa mendesaknya program konservasi yang diperlukan serta potensi keuntungan dari kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat lokal dalam melindungi keajaiban alam Mekong.
Ikan salmon raksasa ini memiliki nama ilmiah Aaptosyax grypus. Ikan yang tubuhnya dapat mencapai berat hingga 66 pon (30 kilogram) ini diberi julukan "Hantu Mekong" karena tidak memiliki nama asli Khmer.
Menurut Daftar Merah Spesies Terancam IUCN, spesies ini dianggap sangat terancam punah meski faktanya sepesis di pasar itu tidak ditemukan hidup-hidup dan penyebab kematiannya masih belum diketahui. Penemuan ikan itu tetap memunculkan harapan bahwa spesies tersebut masih ada di Sungai Mekong, meskipun yang ditemukan baru-baru ini di pasar tidak dalam keadaan hidup dan penyebab kematiannya masih belum diketahui.
Setelah lebih dari dua dekade melakukan penelitian, Chan Sokheng, seorang ilmuwan di Badan Perikanan Kamboja (Cambodian Fisheries Administration), mengungkapkan kegembiraannya saat mengkonfirmasi keberadaan hewan langka ini. Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa masih ada peluang untuk melindungi ikan ini untuk generasi mendatang.
Menurut NEVADA Today, penemuan ini adalah yang terbaru dalam serangkaian penemuan akuatik yang luar biasa di wilayah Mekong, Kamboja. Pada bulan Juni misalnya, para peneliti dan penduduk setempat menandai dan melepaskan ikan pari air tawar besar yang beratnya 661 pon (300 kilogram), menjadikannya ikan air tawar terbesar di dunia, menurut Guinness World Records.
Menurut The Science Times, penemuan baru-baru ini di sepanjang Sungai Mekong merupakan hasil dari penjangkauan masyarakat lokal. Banyak dari mereka memiliki pengetahuan yang mendalam dan ketergantungan pada sungai dan hewan liar, menurut Chea Seila, manajer proyek untuk Wonders of the Mekong.
Para peneliti akan menggunakan DNA ikan mati itu untuk menciptakan berbagai teknik untuk memeriksa penyebaran spesies terxsebut. Selain itu, mereka berharap untuk menemukan lebih banyak spesimen hidup yang dapat ditandai dan dilepaskan untuk penelitian tambahan.
Lokasi tempat bertelur, sebarannya, kebiasaan migrasi, biologi reproduksi, dan apa yang bisa dilakukan untuk menyelamatkannya adalah semua hal yang perlu ditemukan dan dipelajari lebih lanjut, menurut Sokheng.
Sungai Mekong, yang mengalir melalui enam negara Asia, merupakan pusat keanekaragaman hayati di seluruh dunia dan merupakan rumah bagi sekitar 1.000 spesies ikan yang berbeda, termasuk beberapa ikan air tawar terbesar di dunia.