Makhluk Berkantung Mirip Panda Pernah Menghuni Pegunungan Papua Nugini

By Ricky Jenihansen, Selasa, 11 Oktober 2022 | 07:05 WIB
Impresi seniman tentang hewan prasejarah dari Nombe Rockshelter, Papua Nugini. (Peter Shouten)

Nationalgeographic.co.id – Temuan baru para ahli paleontologi menunjukan bahwa spesies berkantung besar mirip panda pernah menghuni hutan pegunungan Papua Nugini. Sekitar 55.000 tahun yang lalu, makhluk tersebut hidup di sekitar situs Nombe.

Deskripsi lengkap temuan ini diterbitkan di jurnal Archaeology in Oceania dengan judul "Re-evaluating the evidence for late-surviving megafauna at Nombe rockshelter in the New Guinea highlands."

Ahli paleontologi telah memeriksa kembali sisa-sisa hewan berkantung besar yang telah punah tersebut. Mereka menemukannya dari lapisan Nombe Rockshelter yang berasal dari zaman Pleistosen di dataran tinggi Papua Nugini.

Hasil analisis para ahli menunjukkan bahwa spesies tersebut masih bertahan di sekitar situs itu 55.000 tahun yang lalu. Dan bahwa dua kanguru besar yang sekarang sudah punah, juga bertahan hingga setidaknya 27.000-22.000 tahun yang lalu, menyiratkan setidaknya 30.000 tahun koeksistensi regional dengan manusia.

Sahul, daratan Pleistosen Australia dan Papua Nugini pernah dihuni oleh beragam marsupial besar, reptil dan burung yang punah selama Pleistosen Akhir.

Sejak abad ke-19, banyak ahli paleontologi berspekulasi tentang peran aktivitas manusia dan perubahan iklim dalam hilangnya spesies-spesies tersebut.

Meskipun beberapa perbaikan selama dua dekade terakhir dalam penanggalan kejadian mega fauna dari zaman Pleistosen Akhir dan pemukiman manusia, topik penyebabnya tetap kontroversial.

"Papua Nugini adalah hutan, pegunungan, bagian utara dari benua Australia Sahul yang sebelumnya lebih luas," kata Profesor Tim Denham, seorang peneliti di Australian National University.

"Tetapi pengetahuan kita tentang sejarah fauna dan manusianya buruk dibandingkan dengan daratan Australia."

Dalam penelitian mereka, Profesor Denham dan rekan-rekannya menggunakan teknik baru untuk memeriksa kembali materi mamalia besar dari Nombe Rockshelter dalam upaya untuk lebih memahami sejarah alam Papua Nugini yang menarik.

Lima spesimen yang dikumpulkan para ahli. (Denham et al.)

Analisis menghasilkan revisi usia tulang dan menunjukkan bahwa beberapa spesies mamalia besar, termasuk harimau Tasmania yang punah dan marsupial mirip panda yang disebut Hulitherium tomasettii masih hidup di dataran tinggi Papua Nugini ketika manusia pertama kali tiba, mungkin sekitar 55.000 tahun yang lalu.