Dunia Hewan: Bagaimana Nyamuk Malaria Menggigit Tubuh Manusia?

By Utomo Priyambodo, Rabu, 26 Oktober 2022 | 09:00 WIB
Nyamuk Anopheles freeborni yang sedang mengisap darah manusia. (Public Domain)

Nationalgeographic.co.id - Mengapa nyamuk suka menggigit tubuh manusia? Jabawannya jelas, karena nyamuk ingin mengisap darah kita. Namun bagaimana proses gigitan itu berlangsung adalah salah satu misteri dari dunia hewan yang hanya bisa dijelaskan oleh para ilmuwan lewat bantuan mikroskop.

Jika nyamuk hanya mengisap darah kita, dampak bagi tubuh kita tampaknya tak terlalu buruk karena darah yang mereka ambil cuma sedikit. Namun, masalahnya, nyamuk juga kerap membawa partikel asing atau bahkan parasit penyebab berbagai penyakit seperti malaria hingga demam berdarah.

Para peneliti penasaran atas apa yang sebenarnya nyamuk lakukan saat menggigit tubuh manusia. Mereka kemudian menggunakan nyamuk pembawa parasit penyebab malaria dan tikus sebagai hewan percobaaan mereka

Tikus mewakili hewan mamalia dalam percobaan ini. Seperti manusia yang juga mamalia, tikus pun jadi sasaran gigitan nyamuk.

Dalam percobaan ini Valerie Choumet dan rekan-rekannya dari Pasteur Institute dari Paris menggunakan mikroskop dan merekam video proses gigitan nyamuk tersebut pada tikus. Video yang dihasilkan memberikan tampilan yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang apa yang terjadi ketika nyamuk menggigit inang dan meminum darahnya.

Hasil rekaman video menunjukkan adanya benda seperti jarum cokelat yang terlihat seperti mencoba mengubur dirinya sendiri di antara beberapa es batu. Faktanya, ini adalah moncong nyamuk, yang mencari pembuluh darah di daging tikus.

Dalam video terlihat betapa fleksibelnya bagian mulut nyamuk itu. Ujungnya hampir bisa menekuk di sudut kanan, dan menyelidiki di antara sel-sel tikus dengan cara yang benar-benar menyeramkan. Hal ini memungkinkan nyamuk untuk mencari area yang luas tanpa harus menarik bagian mulutnya dan memulai dari awal.

“Saya benar-benar kagum melihat rekaman itu,” kata James Logan, peneliti dari London School of Hygiene and Tropical Medicine yang mempelajari nyamuk, seperi dikutip dari National Geographic.

Baca Juga: Mengapa Kulit Bekas Gigitan Nyamuk Jadi Bentol dan Terasa Gatal?

Baca Juga: Dunia Hewan: Kenapa Ekor Cecak yang Putus Masih Bisa Bergerak?

Baca Juga: Dunia Hewan: Inilah Tujuh Binatang yang Punya Profesi Tidak Biasa

Baca Juga: Dunia Hewan: Mengapa Lalat Suka Makan Tahi, tapi Tidak Sakit?