Lingkungan di Mars keras dan tak kenal ampun. Kondisi gersang dan beku, yang rata-rata -63 derajat celcius di pertengahan garis lintang, membuat Planet Merah tampak tidak ramah bagi kehidupan. Lebih buruk lagi: Mars juga terus-menerus dibombardir oleh radiasi kosmis galaksi yang intens dan proton matahari.
Untuk mengeksplorasi apakah kehidupan dapat bertahan atau tidak dalam kondisi ini, Daly, Hoffman dan kolaborator mereka pertama-tama menentukan batas kelangsungan hidup radiasi pengion kehidupan mikrob. Kemudian, mereka memaparkan enam jenis bakteri dan jamur Earthling ke permukaan Mars yang disimulasikan—yang beku dan kering—dan menyetrumnya dengan sinar gamma atau proton (untuk meniru radiasi di luar angkasa).
"Tidak ada air yang mengalir atau air yang signifikan di atmosfer Mars, sehingga sel dan spora akan mengering," kata Hoffman. "Dikenal juga bahwa suhu permukaan di Mars kira-kira mirip dengan es kering, jadi memang sangat beku."
Pada akhirnya, para peneliti menentukan bahwa beberapa mikroorganisme terestrial berpotensi dapat bertahan hidup di Mars selama rentang waktu geologis ratusan juta tahun. Faktanya, para peneliti menemukan bahwa satu mikrob kuat, Deinococcus radiodurans (dikenal sebagai "Conan the Bacterium"), sangat cocok untuk bertahan dalam kondisi keras planet Mars. Dalam percobaan baru, Conan the Bacterium selamat dari radiasi dalam jumlah besar di lingkungan yang beku dan gersang—jauh lebih lama dari spora Bacillus, yang dapat bertahan hidup di Bumi selama jutaan tahun.