Alih-alih Penyakitan, Firaun Mesir Tutankhamun Mungkin Seorang Pejuang

By Sysilia Tanhati, Selasa, 1 November 2022 | 16:00 WIB
Tutankhamun dikenal sebagai firaun muda yang lemah dan penyakitan. Namun temuan baru ungkap jika Tutankhamun mungkin seorang pejuang. (Yann Forget)

Nationalgeographic.co.id - Pengetahuan populer menunjukkan bahwa Tutankhamun adalah Firaun yang lemah. Ini dibuktikan dari sejumlah pemindaian terhadap muminya. Seperti yang ditulis oleh arkeolog Zahi Hawass dan Sahar Saleem pada tahun 2016, “Gambar CT juga mengungkapkan deformitas kaki pengkor kiri. Dengan cacat seperti itu di kaki kirinya, raja akan berjalan di pergelangan kakinya atau di samping kakinya.” Temuan makam Tutankhamun yang dipenuhi dengan harta berlimpah mengguncangkan dunia. Alih-alih penyakitan, beberapa bukti ungkap bahwa Firaun Tutankhamun adalah seorang pejuang.

Benarkah Firaun Tutankhamun berkaki pengkor?

Penilaian Hawass dan Saleem soal kaki cacat Tutankhamun mengejutkan beberapa orang di lapangan. Namun bagaimanapun, Douglas Derry, seorang ahli anatomi, telah memeriksa kaki Tutankhamun pada tahun 1920-an. Ia tidak menemukan sesuatu yang aneh saat pemeriksaan.

R.G. Harrison kemudian melakukan X-ray terhadap mumi Tutankhamun pada 1960-an. Dalam sebuah surat kepada Journal of American Medical Association, James Gamble, ahli bedah ortopedi Stanford University, menyatakan bahwa dia tidak melihat kaki pengkor di CT scan.

Jika kondisi Tutankhamun separah yang dikatakan para arkeolog, kemungkinan besar ia akan mengalami asimetri pada tulang kaki bagian bawah. “Bahkan mungkin panggul,” tulis Bob Brier di laman Smithsonian Magazine. Tapi kaki Firaun tampak simetris. Juga tidak tampak tanda-tanda asimetris pada puluhan pasang sepatu dan sandal yang dikubur bersamanya.

Mengapa muncul pendapat jika Firaun muda itu penyakitan? Pendapat tersebut didasarkan pada temuan lebih dari 130 tongkat di makam Tutankhamun.

Temuan lebih dari 130 tongkat di makam Firaun Tutankhamun membuat para ahli berpendapat bahwa firaun itu berkaki pengkor. Namun pejabat Mesir kuno sering digambarkan dengan tongkat sebagai tanda otoritas mereka. (Harry Burton)

Namun perlu diketahui bahwa pejabat Mesir kuno sering digambarkan dengan tongkat sebagai tanda otoritas mereka. Jika Tutankhamun sebenarnya relatif sehat, mungkin dia juga memainkan peran lain: sebagai pejuang. Untuk buktinya, lihatlah monumen anak raja yang hilang.

Ketika Tutankhamun menggantikan sang ayah

Proyek pembangunan besar pertama Tutankhamun di Thebes adalah penyelesaian sebuah monumen yang dimulai oleh kakek dari pihak ayah, Amenhotep III. Amenhotep III membangun aula bertiang sepanjang 46 meter di Kuil Luxor. Namun ia meninggal sebelum proyek itu selesai.

Ketika putra Amenhotep, Akhenaten, menjadi Firaun, dia mengusir dewa-dewa Mesir dan pindah ke Amarna. Tiang-tiang dan dinding-dinding Luxor pun kosong selama lebih dari satu dekade.

Kelak saat Tutankhamun kembali ke Thebes, sang Firaun muda disarankan untuk menyelesaikan dekorasi aula. Ini untuk menunjukkan bahwa dia seperti kakeknya, bukan ayahnya, dan akan mengembalikan agama Mesir kuno seperti sedia kala.