Ilmuwan Lakukan Pemindaian Planet Bagian Dalam untuk Mencari Inti Mars

By Wawan Setiawan, Selasa, 1 November 2022 | 07:00 WIB
Ilustrasi dari interior planet Mars. (NASA/JPL-Caltech)

Nationalgeographic.co.id - Seismolog dari The Australian National University (ANU) telah mengembangkan metode baru untuk memindai bagian dalam planet di tata surya kita untuk memastikan apakah mereka memiliki inti di jantung keberadaannya.

Metode pemindaian ini, bekerja dengan cara yang mirip dengan pemindaian ultrasonik menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar tubuh pasien. Ini hanya membutuhkan satu seismometer di permukaan planet untuk bekerja. Ini juga dapat digunakan untuk mengonfirmasi ukuran inti planet.

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Nature Astronomy pada 27 Oktober. Makalah tersebut diberi judul “Scanning for planetary cores with single-receiver intersource correlations.“

Peneliti menggunakan model ANU untuk memindai keseluruhan interior planet Mars. Mereka mengonfirmasi bahwa Planet Merah memiliki inti besar di pusatnya—sebuah teori yang pertama kali dikonfirmasi oleh tim ilmuwan pada tahun 2021.

Rekan penulis studi Profesor Hrvoje Tkalči, dari ANU, mengatakan berdasarkan data yang dikumpulkan menggunakan teknik ANU, para peneliti menentukan bahwa inti Mars, yang lebih kecil dari Bumi, berdiameter sekitar 3.620 kilometer.

"Penelitian kami menyajikan metode inovatif menggunakan instrumen tunggal untuk memindai interior planet mana pun dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya," katanya.

Mengonfirmasi keberadaan inti planet, yang oleh para peneliti disebut sebagai "ruang mesin" semua planet, dapat membantu para ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentang masa lalu dan evolusi planet. Ini juga dapat membantu para ilmuwan menentukan pada titik mana dalam sejarah planet sebuah medan magnet terbentuk dan tidak ada lagi.

Pendarat InSight NASA telah memberikan banyak data tentang gempa mars, cuaca Mars, dan interior planet sejak mendarat di Mars pada 2018. (NASA)

Inti memainkan peran aktif dalam mempertahankan medan magnet planet. Dalam kasus Mars, ini bisa membantu menjelaskan mengapa tidak seperti Bumi, Planet Merah tidak lagi memiliki medan magnet—sesuatu yang sangat penting untuk menopang semua bentuk kehidupan.

"Pemodelan menunjukkan bahwa inti Mars adalah cair dan meskipun sebagian besar terdiri dari besi dan nikel, itu juga bisa mengandung unsur-unsur ringan seperti hidrogen dan belerang. Unsur-unsur ini dapat mengubah kemampuan inti untuk mengangkut panas," tutur penulis Dr. Sheng Wang, yang juga dari ANU. "Medan magnet penting karena melindungi kita dari radiasi kosmis, itulah sebabnya kehidupan di Bumi mungkin terjadi."

Menggunakan seismometer tunggal di permukaan Mars, tim ANU mengukur jenis gelombang seismik tertentu. Gelombang seismik, yang dipicu oleh gempa bumi, mengeluarkan spektrum sinyal, atau "gema" yang berubah seiring waktu saat mereka bergema di seluruh interior Mars.

Gelombang seismik ini menembus dan memantul dari inti Mars.