Teror Hantu: Kisah Ngeri dari Istri Raja Henry VIII yang Dipenggal

By Galih Pranata, Selasa, 8 November 2022 | 15:00 WIB
Hantu Catherine Howard dikatakan masih berlari menjerit-jerit di Galeri Berhantu di Hampton Court. (Timeout/History Collection)

Nationalgeographic.co.id—Catherine Howard adalah istri kelima Raja Henry VIII, di mana Catherine menikah ketika dia masih remaja oleh Raja Henry, seorang pria paruh baya bertubuh gemuk.

Henry VIII merupakan raja yang lahir pada 28 Juni 1491 hingga kematiannya pada 28 Januari 1547. Ia adalah Raja Inggris sejak pertama kali naik tahta pada 22 April 1509 hingga kematiannya. Henry terkenal karena enam pernikahannya yang sensasional.

Catherine Howard sendiri memiliki keturunan bangsawan sebagai cucu dari Thomas Howard, Duke of Norfolk ke-2. Namun, fakta tidak bisa menutupi bahwa ayahnya, Lord Edmund Howard bukanlah bangsawan kaya.

Menjadi kehormatan bagi Catherine dapat dipinang oleh Henry VIII. Meskipun Catherine pada awalnya cukup senang menjadi seorang ratu, Henry bukanlah spesimen fisik yang membuat hati gadis-gadis muda berdebar-debar.

Ia tak cukup puas atas hubungannya dengan sang raja. Yang dilakukan sang ratu muda pada akhirnya: mencari cinta dan romansa di tempat lain.

"Itu adalah cara yang buruk," tulis Khalid Elhassan kepada History Collection dalam sebuah artikel berjudul A Screaming Queen’s Ghost and More Spooky Encounters that Haunt Us yang terbit pada 23 Oktober 2022.

Orang-orang yang mengetahui tindak perselingkuhan akan berpikir bahwa Catherine sudah sangat menyadari risikonya. Sebelumnya, Raja Henry VIII telah memenggal kepala istri keduanya (sepupu Catherine) Anne Boleyn beberapa tahun sebelum pernikahannya atas tuduhan perselingkuhan yang dibuat-buat.

Potret Catherine Howard dan detik-detik menjelang eksekusi dirinya atas kasus perselingkuhannya. (Wikimedia Commons)

Perselingkuhan Catherine sama sekali tidak dibuat-buat. "Ketika raja mengetahui apa yang dia lakukan, nasibnya dan kekasih gelapnya dipertaruhkan," imbuhnya.

Saat ditangkap di kediaman kerajaan, Istana Hampton Court, Catherine yang akan diadili tidak tinggal diam. Dia melepaskan diri dari penjaga dan berlari melewati galeri sembari berteriak dan menjerit memohon belas kasihan raja. Namun, sang raja tak mendengarnya.

Alhasil, Catherine tetap diadili karena kasus pengkhianatan dan perzinahan. Ia dihukum dengan dipenggal pada tahun 1542, pada usianya yang baru menginjak sembilan belas tahun.

Berabad-abad kemudian, ketika Istana Hampton Court dibuka untuk pengunjung umum yang ingin menyaksikan galeri kerajaan, tidak sedikit yang menemui kisah menyeramkan: bertemu teror hantu Catherine!