Hasil penelitian menunjukkan bahwa neonikotinoid terdeteksi pada 12 dari 16 sampel (75%) dari delapan muara di Kabupaten Indramayu, Indonesia. Konsentrasi total tertinggi diamati pada sampel yang dikumpulkan pada Agustus 2021 dari muara yang terletak di kecamatan Patrol, yakni mencapai 140,26 ng/L.
Lima sampel (31,25%) mengandung imidakloprid di atas ambang batas kronis yang diatur oleh Belanda. Luas sawah dan DAS serta persentase penggunaan lahan untuk sawah di dalam DAS tidak berkorelasi nyata dengan konsentrasi total neonikotinoid, imidacloprid, dan thiamethoxam.
"Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan untuk melakukan penelitian serupa di lingkungan perairan Indonesia lainnya dan sebagai dasar pemantauan untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang pencemaran neonicotinoid di lingkungan perairan Indonesia. Peraturan dan kebijakan terkait juga didorong untuk dibuat di Indonesia untuk mencegah potensi efek berbahaya dari neonikotinoid terhadap lingkungan perairan di negara ini," tulis para peneliti.