Nationalgeographic.co.id—Kini kita terbiasa melihat banyak hewan dengan kerangka yang besar-besar. Tapi bagaimana dengan dulu ketika baru ada makhluk-makhluk bersel satu yang hidup di Bumi? Bagaimana evolusinya hingga terbentuk hewan berkerangka?
Ternyata kerangka hewan primitif pertama sudah mulai terbentuk setidaknya sekitar 540 juta tahun lalu sebelum kehidupan di bumi meledak dalam keragaman. Hewan primitif ini ditemukan dalam bentuk semacam spons laut yang licin. Wujudnya seperti tudung jari berbentuk tabung dan tersusun oleh untaian mineral yang keras.
Spesimen ini dianggap sebagai salah satu kumpulan fosil kerangka paling awal. Namun hanya sedikit kerangka awal lainnya yang ada dalam catatan fosil dan banyak dari mereka telah lama kehilangan bagian lunaknya. Akibatnya, sulit untuk mengatakan seperti apa makhluk kerangka pertama bumi di luar tabung berongga ini dan bahkan lebih sulit untuk mengklasifikasikannya.
Beberapa fosil spons laut purba dari Tiongkok ini telah memberikan pandangan sekilas kepada para paleontolog tentang bentuk kehidupan awal yang hidup sekitar 514 juta tahun yang lalu. Fosil-fosil tersebut telah mengawetkan jaringan lunak empat makhluk laut mirip cacing dari spesies Gangtoucunia aspera.
Awalnya, para ilmuwan mengira genus yang punah ini adalah kerabat cacing annelida yang masih hidup (seperti cacing tanah), yang tersegmentasi secara horizontal. Namun, hasil studi baru menunjukkan bahwa Gangtoucunia lebih dekat hubungannya dengan polip cnidaria, seperti ubur-ubur, anemon laut, dan karang.
Mulut organisme berbentuk tabung ini dikelilingi oleh tentakel yang dapat ditarik dengan panjang sekitar 5 milimeter, yang mungkin digunakan untuk menangkap mangsa. Sementara itu, usus mereka mengambil porsi terbesar tubuh dan terbagi menjadi rongga-rongga longitudinal.
Wujud sebenarnya dari makhluk ini secara eksternal terbentuk oleh mineral keras yang dikenal sebagai kalsium fosfat, yang juga ditemukan dalam tulang manusia.
"Ini benar-benar penemuan satu dalam sejuta. Tabung misterius ini sering ditemukan dalam kelompok ratusan individu, tetapi sampai sekarang, mereka dianggap sebagai fosil 'bermasalah' karena kami tidak memiliki cara untuk mengklasifikasikannya," ujar Luke Parry, ahli paleobiologi dari University of Oxford yang menjadi salah satu peneliti dalam studi ini, seperti dikutip dari Science Alert.
"Berkat spesimen baru yang luar biasa ini, potongan kunci dari teka-teki evolusi telah ditempatkan dengan tegas."
Para peneliti menemukan keempat fosil itu di Provinsi Yunnan di Tiongkok timur. Di wilayah tersebut kekurangan oksigen memungkinkan jaringan lunak untuk menghindari bakteri-bakteri lapar sehingga tidak membusuk dan bisa terawetkan.
Mahkota tentakel terlihat di atas polip primitif ini hanya diketahui terjadi di antara cnidaria polip, termasuk ubur-ubur sebelum mereka mengembangkan tahap berenang bebas.
Sebagai polip muda, ubur-ubur berbentuk seperti vas, dengan satu ujung menempel pada permukaan dan ujung lainnya terbuka ke dunia laut. Tentakel di pintu masuk membantu menangkap mangsa dan memasukkannya ke dalam mulut.