Peneliti Ungkap Jumlah Saraf di Klitoris, Penghasil Kenikmatan Seksual

By Utomo Priyambodo, Senin, 14 November 2022 | 15:00 WIB
Klitoris. (Helen O'Connell/Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Sependek yang para ilmuwan ketahui hingga saat ini, klitoris adalah satu-satunya organ dalam tubuh manusia yang ada hanya untuk tujuan memberikan kenikmatan seksual. Namun, setidaknya sampai tahun 2022 ini, para ilmuwan belum pernah menghitung jumlah ujung saraf yang menimbulkan semua sensasi itu.

Sebuah penelitian baru akhirnya menjawab misteri ini. Studi baru ini telah mengungkapkan bahwa meskipun ukurannya mini, klitoris ternyata mengandung lebih dari 10.000 serabut saraf.

"Ini mengejutkan untuk berpikir tentang lebih dari 10.000 serabut saraf terkonsentrasi di sesuatu yang kecil seperti klitoris," jelas Blair Peters, salah satu peneliti dalam studi ini, seperti dikutip dari IFL Science.

Peters baru-baru telah mempresentasikan hasil risetnya ini dalam pertemuan ilmiah Sexual Medicine Society of North America and the International Society for Sexual Medicine. Mempresentasikan temuan timnya pada konferensi tersebut, Peters menjelaskan bagaimana jumlah sebenarnya dari saraf di dalam klitoris jauh melebihi perkiraan sebelumnya.

Dalam abstrak penelitian mereka, para peneliti menyatakan bahwa “sering dikutip di media arus utama bahwa klitoris memiliki “8000 ujung saraf”. Namun, angka ini diyakini berdasarkan penelitian yang dilakukan pada sapi ketimbang manusia.

Untuk melakukan analisis pertama dari persarafan klitoris manusia, para peneliti menganalisis jaringan yang diperoleh dari tujuh individu transmaskulin yang menjalani operasi kelamin. Selama phalloplasty, operasi menciptakan penis baru untuk pasien transgender, para ahli bedah menghubungkan saraf klitoris ke saraf sensorik di penis tersebut sehingga memungkinkan para pasien untuk mengalami sensasi pada anggota tubuh baru mereka.

Saat melakukan prosedur tersebut pada tujuh sukarelawan, para ahli bedah mengangkat bagian klitoris sepanjang lima milimeter dari setiap pasien. Lebih khusus lagi, mereka mengumpulkan jaringan yang mengandung salah satu dari dua saraf dorsal yang bertanggung jawab untuk membawa sinyal listrik dari klitoris ke otak untuk menghasilkan sensasi yang menyenangkan.

Baca Juga: Pertama Kalinya, Wilayah Otak yang Merespons Klitoris Dipetakan

Baca Juga: Ternyata Lumba-lumba Memiliki Klitoris yang Mirip Dengan Manusia

Baca Juga: Studi Baru: Hubungan Seksual Bisa Menjadi Pemicu Serangan Asma

Setelah mewarnai dan memperbesar jaringan ini 1.000 kali di bawah mikroskop, para peneliti menggunakan perangkat lunak analisis gambar untuk menghitung serat saraf individu yang ada dalam setiap sampel. Di antara tujuh individu, mereka menemukan bahwa jumlah ujung saraf di saraf dorsal itu berkisar antara 4.926 hingga 5.543, dengan rata-rata 5.140.

Karena klitoris mengandung dua saraf punggung yang simetris, para peneliti mengalikan angka-angka ini dengan dua untuk mendapatkan jumlah total serabut saraf. Ini memberi mereka hitungan akhir 10.281, yang jauh lebih banyak dari angka 8.000 yang sering dikutip.

Lebih jauh lagi, karena klitoris mengandung saraf-saraf lain yang lebih kecil selain dua saraf dorsal, kemungkinan jumlah ujung saraf yang sebenarnya bahkan lebih tinggi daripada yang diidentifikasi oleh para peneliti.

Menurut Peters, temuan ini dapat membantu meningkatkan hasil prosedur phalloplasty dengan membantu para ahli bedah untuk lebih memilih ujung-ujung saraf untuk terhubung ke penis. Informasi ini juga dapat mengurangi kerusakan saraf yang tidak disengaja selama operasi vagina lainnya, sehingga meningkatkan fungsi seksual dan kualitas hidup pasien yang menjalani berbagai prosedur.

“Memahami klitoris dengan lebih baik dapat membantu semua orang, terlepas dari identitas gender mereka, tetapi penting untuk mengakui bahwa penelitian ini hanya mungkin tercipta karena adanya operasi-operasi yang menegaskan gender dan para pasien transgender (yang menjadi sukarelawan),” kata Peters.

“Ada sesuatu yang mendalam tentang fakta bahwa perawatan yang menegaskan gender menjadi lebih umum juga bermanfaat bagi bidang perawatan kesehatan lainnya. Pasang naik mengangkat semua perahu. Menindas atau membatasi perawatan kesehatan transgender akan merugikan semua orang,” ujarnya.