Kesehatan Mental Anak-anak yang Merasa Lebih Miskin ketimbang Temannya

By Utomo Priyambodo, Rabu, 16 November 2022 | 07:00 WIB
Anak-anak dan remaja yang merasa lebih miskin daripada teman-temannya rentan mengalami gangguan kecemasan. (Wcwcwc.org)

Baca Juga: Riset Ungkap Bagaimana Medsos Perburuk Kesehatan Mental di Indonesia

Baca Juga: Perundungan Anak Bisa Berefek Seumur Hidup bagi Korban dan Pelakunya

  

Pada saat peserta mencapai usia 14 tahun, tingkat perundungan (bullying) menurun. Namun, mereka yang merasa lebih miskin masih delapan persen lebih mungkin menjadi korban bullying daripada mereka yang secara ekonomi merasa mirip dengan teman-teman mereka.

Secara keseluruhan, mayoritas anak merasa mereka sama kayanya dengan teman mereka, tetapi empat persen merasa lebih miskin, sementara delapan persen merasa lebih kaya. Dari semua anak usia 11 tahun dalam penelitian ini, 16 persen mengatakan mereka tidak tahu bagaimana kondisi ekonomi mereka dibandingkan dengan teman-teman mereka.

“Banyak penelitian menunjukkan bahwa, secara objektif, anak-anak muda dari latar belakang yang kurang beruntung memiliki lebih banyak masalah kesehatan mental. Temuan kami menunjukkan bahwa pengalaman subjektif dari ketidakberuntungan juga relevan,” kata Piera Pi-Sunyer.

“Anda tidak harus kaya atau miskin untuk merasa lebih kaya atau lebih miskin dari teman-teman Anda, dan kami dapat melihat bahwa hal ini memengaruhi kesehatan mental remaja muda.”