Baca Juga: Perjalanan Migrasi Manusia dan Sekaratnya Bahasa Daerah di Nusantara
Setelah terisolasi 1.000 tahun, gelombang penutur bahasa Bantu datang dari Afrika timur ke Madagaskar. Semenjak itu, populasi manusia di pulau itu berkembang pesat. Lambat laun, populasi manusia menyebabkan perubahan lanskap Madagaskar yang luas, dan hilangnya semua vertebrata bertubuh besar yang pernah hidup.
"Studi kami mendukung teori bahwa bukan kedatangan manusia secara langsung di pulau yang menyebabkan hilangnya megafauna, melainkan perubahan gaya hidup yang menyebabkan perluasan populasi manusia dan pengurangan keanekaragaman hayati di Madagaskar," terang Pierron.
Berkat temuan ini, terang para peneliti, membuka pemahaman yang lebih baik terkait sejarah Madagaskar. Akan tetapi, masih ada banyak pertanyaan yang harus diungkap lewat penelitian lain yang akan datang.
“Jika leluhur populasi Asia diisolasi selama lebih dari satu milenium sebelum bercampur dengan populasi Afrika, di manakah populasi ini? Sudahkah [mereka] di Madagaskar atau di Asia? Mengapa populasi Asia mengisolasi diri lebih dari 2.000 tahun yang lalu? Sekitar 1.000 tahun yang lalu, apa yang memicu transisi budaya dan demografi yang diamati?” tanya Pierron untuk menjadi penelitian berikutnya.