Menyelami Wilayah Dalam Galaksi Jauh yang Sulit Dipahami dan Berdebu

By Wawan Setiawan, Jumat, 25 November 2022 | 07:00 WIB
Sebuah tim ilmuwan internasional yang bekerja di CHARA Array Negara Bagian Georgia telah menangkap pemandangan yang telah lama dicari dari wilayah bagian dalam yang berdebu di sebuah galaksi yang disebut NGC 415. (Georgia State University/CHARA ARRAY)

Baca Juga: James Webb Mengungkap Galaksi Berkilau dengan Gugusan Bintang Tertua

Setiap teleskop baru-baru ini menambahkan sistem baru yang disebut "optik adaptif". "Ini sangat meningkatkan tingkat injeksi cahaya, mengkompensasi cermin pengumpul yang relatif kecil untuk mengamati target ekstragalaktik, yang jauh lebih redup daripada target bintang yang biasanya diamati di Galaksi kita." kata Matt Anderson, seorang peneliti postdoctoral di CHARA Array yang memainkan peran penting dalam melakukan pengamatan.

Selama hampir 40 tahun terakhir, para peneliti di lapangan percaya bahwa cincin berdebu ini adalah kunci untuk memahami karakteristik yang berbeda dari sistem lubang hitam supermasif yang bertambah. Sifat-sifat yang kita amati bergantung pada apakah kita memiliki pandangan kabur, samar-samar, atau pandangan langsung yang jelas dari inti galaksi aktif. Deteksi struktur seperti cincin ini memvalidasi model ini.

Selain itu, pendeteksian mungkin bukan hanya indikasi struktur datar. Studi tambahan telah menunjukkan bahwa struktur yang terlihat pada panjang gelombang inframerah yang sedikit lebih panjang. Ini sesuai dengan wilayah luar yang lebih besar, tampak memanjang di sepanjang pancaran, dan bukan pada sudut yang tepat. Ini telah ditafsirkan sebagai indikasi angin berdebu yang bertiup ke arah jet. Temuan saat ini bahwa struktur bagian dalam terlihat datar dan tegak lurus terhadap jet, merupakan hubungan penting dengan struktur berangin dan interaksinya dengan seluruh galaksi yang mengelilingi sistem lubang hitam aktif.