Sebagian Eropa Memanas Dua Kali Lebih Cepat dari Rata-rata Planet Ini

By Wawan Setiawan, Jumat, 25 November 2022 | 12:00 WIB
Pembangkit listrik batubara di bumi mengeluarkan lebih dari 12 Gt karbon dioksida setiap tahun, hampir sepertiga dari total emisi karbon dioksida. Oleh karena itu, pembangkit listrik tenaga batu bara merupakan satu-satunya sumber pemanasan global terbesar. Pembangkit listrik batubara juga memancarka (Tomasz Matuszewski/Mostphotos)

Baca Juga: Debu Gurun dari Es Gletser Menyimpan Rahasia Perubahan Iklim Bumi

Baca Juga: Dampak Perubahan Iklim: Lahan Gambut Kongo Lepas Miliaran Ton Karbon

Gas rumah kaca umumnya berumur panjang di atmosfer. Ini terutama berlaku untuk karbon dioksida di mana emisi manusia memengaruhi iklim selama ratusan hingga ribuan tahun. Ini juga berarti bahwa gas rumah kaca tersebar merata di seluruh planet.

Berbeda dengan gas rumah kaca, partikel aerosol memengaruhi radiasi matahari yang masuk. Ia menyebarkan sebagian sinar matahari kembali ke angkasa sehingga menyebabkan efek pendinginan. Emisi manusia dari aerosol dapat meningkatkan efek pendinginan ini.

Partikel aerosol manusia di udara memiliki masa hidup sekitar satu minggu, yang berarti bahwa mereka terutama mendinginkan iklim secara lokal atau regional dan dalam jangka pendek.

Menurut Perjanjian Paris, semua pihak harus berkomitmen untuk secara drastis mengurangi emisi gas rumah kaca mereka. Akan tetapi juga penting untuk mengurangi konsentrasi partikel aerosol. Sebab, selain pengaruhnya terhadap iklim, partikel aerosol di udara yang tercemar menyebabkan sekitar delapan juta kematian dini setiap tahunnya di seluruh dunia.