Penyebab Neanderthal Punah Bukan Disebabkan Perang, Melainkan Seks

By Hanny Nur Fadhilah, Rabu, 30 November 2022 | 21:30 WIB
Para ahli paleoantropologi menyelidiki kehidupan sosial spesies Neanderthal yang mirip dengan manusia. (Ancient Origins)

Nationalgeographic.co.id—Para peneliti akhirnya menemukan apa yang menyebabkan kepunahan Neanderthal. Bukan perkelahian atau binatang buas yang memangsa Neanderthal. Namun, akibat seks dengan Homo sapiens.

Sebuah makalah baru yang diterbitkan dalam jurnal PalaeoAnthropology telah meningkatkan kemungkinan bahwa perkawinan silang dengan nenek moyang kita dapat mengakibatkan beberapa Neanderthal kawin silang satu sama lain, yang menyebabkan kepunahan.

"Pengetahuan kami tentang interaksi antara Homo sapiens dan Neanderthal menjadi lebih kompleks dalam beberapa tahun terakhir, tetapi masih jarang untuk melihat diskusi ilmiah tentang bagaimana kawin silang antar kelompok terjadi," ujar Profesor Chris Stringer, Kepala Riset Museum dalam Evolusi Manusia dan penulis makalah Dr. Lucile Crété dilansir Interesting Engineering.

"Kami menyimpulkan bahwa perilaku ini dapat menyebabkan kepunahan Neanderthal jika mereka secara teratur berkembang biak dengan Homo sapiens, yang dapat mengikis populasi mereka hingga menghilang,” sambungnya.

Neanderthal dan Homo Sapiens berevlousi di wilayah berbeda di seluruh dunia setelah mereka saling hidup di waktu berbarengan sekitar 600.000 tahun lalu. Homo sapiens berevolusi di Afrika, sedangkan Neandherthal hidup di Eropa dan Asia.

"Tanpa tahu persis seperti apa rupa atau perilaku Neanderthal, kita hanya bisa berspekulasi apa yang dipikirkan Homo sapiens tentang kerabat mereka," kata Stringer. "Perbedaan bahasa mungkin akan lebih besar dari yang bisa kita bayangkan, mengingat kedalaman waktu pemisahan, dan akan jauh lebih besar daripada bahasa modern mana pun."

Neanderthal memiliki tonjolan alis menonjol yang bisa digunakan untuk komunikasi. Tapi, kemungkinan besar sinyal ini hilang dari nenek moyang kita. Menurut beberapa penelitian, garis alis yang berkurang memungkinkan Homo sapiens beralih ke alis untuk menyampaikan berbagai sinyal sementara yang lebih halus. Terlepas dari bagaimana mereka berkomunikasi, pertemuan mereka menyebabkan perkembangbiakan antara kedua spesies.

Berhasil atau tidaknya kawin silang tergantung pada pasangan kawin. Tidak ada bukti genetika Homo sapiens pada genom Neanderthal akhir dari 40.000-60.000 tahun yang lalu.

Meskipun kita tahu bahwa spesies kita kawin silang dengan Neanderthal, gen yang kita miliki saat ini bukanlah hasil interaksi yang dipertahankan oleh Homo sapiens ketika mereka meninggalkan Afrika.

Temuan menarik lainnya adalah kurangnya DNA mitokondria, yang diwariskan melalui betina menunjukkan bukti bahwa hanya Neanderthal jantan dan Homo sapiens betina yang dapat kawin.

“Kami tidak tahu apakah aliran gen satu arah yang terlihat jelas karena itu tidak terjadi, bahwa pembiakan terjadi tetapi tidak berhasil, atau apakah genom Neanderthal yang kita miliki tidak representatif. Semakin banyak genom Neanderthal yang diurutkan, kita harus dapat melihat apakah ada DNA nuklir dari Homo sapiens yang diturunkan ke Neanderthal dan menunjukkan apakah ide ini akurat atau tidak," tambah Stringer.

Seperti dikutip Difference Between, perbedaan utama antara Homosapien dan Neanderthal adalah bahwa homosapien adalah manusia modern yang hidup saat ini sedangkan neanderthal adalah spesies yang telah punah. Meskipun homosapien dan neanderthal memiliki kesamaan tertentu, ada banyak perbedaan struktural di antara keduanya. Misalnya, Neanderthal memiliki struktur tubuh yang lebih kuat dan lebih besar daripada homo sapien, tetapi homo sapien lebih cerdas daripada Neanderthal.