Untuk Berkomunikasi dengan Osiris, Mumi Mesir Kuno Pakai Lidah Emas

By Sysilia Tanhati, Jumat, 2 Desember 2022 | 13:00 WIB
Ada beberapa spekulasi soal fungsi lidah emas. Salah satunya adalah agar almarhum dapat berkomunikasi dengan Osiris, penguasa Dunia Bawah Mesir kuno. ( Egyptian Ministry of Tourism and Antiquities)

Nationalgeographic.co.id—Arkeolog di Mesir menemukan sisa-sisa beberapa mumi dengan lidah yang terbuat dari emas di pemakaman kuno dekat Quesna. Ini adalah sebuah kota yang terletak sekitar 56 kilometer utara Kairo. Sebelumnya, mumi dengan lidah emas juga ditemukan di tempat lain, seperti situs arkeologi di Taposiris Magna. Ada beberapa pendapat soal fungsi lidah emas pada mumi Mesir kuno itu. Salah satunya adalah supaya bisa berkomunikasi dengan Osiris, Penguasa Dunia Bawah Mesir kuno.

Beberapa mumi dimakamkan di peti kayu dengan benda-benda kuburan. Itu termasuk kalung, tembikar, dan artefak emas dalam bentuk bunga teratai dan kumbang yang dikenal sebagai scarab.

“Mumi yang ditemukan dalam kondisi pengawetan yang buruk,” ungkap Dr. Mustafa Waziri yang menjabat sebagai sekretaris jenderal Supreme Council for Archeology di Mesir.

Nekropolis di Quesna pertama kali ditemukan pada tahun 1989. Selama tiga dekade sejak penemuan situs, penggalian terus dilakukan tanpa henti.

Mumi berlidah emas ditemukan di makam yang baru-baru ini ditemukan. Makam tersebut berisi mayat yang dikuburkan selama tiga periode bersejarah yang berbeda.

“Setiap tingkat penguburan menunjukkan bukti ritual yang berbeda dan berbagai cara membaringkan mumi untuk beristirahat,” kata Dr. Ayman Ashmawi, kepala sektor arkeologi Mesir Supreme Council for Archeology, di laman New York Post.

Mumi dengan lidah emas sempat populer selama periode tertentu

Mumi dengan lidah emas sangat populer selama periode Yunani-Romawi, kata Salima Ikram, seorang profesor Ilmu Mesir terkemuka di The American University di Kairo. Periode Yunani-Romawi berlangsung sekitar tahun 332 Sebelum Masehi hingga 395 Masehi. Dimulai ketika Aleksander Agung mengambil alih Mesir sampai saat Kekaisaran Romawi terpecah menjadi dua.

“Lidah emas adalah ciri khas persiapan penguburan periode Yunani-Romawi. Selain lidah emas, mata emas pun kadang diletakkan di tubuh yang dibalsam," kata Ikram.

Lidah emas dipercaya oleh arkeolog sebagai alat untuk berkomunikasi dengan Osiris, penguasa Dunia Bawah Mesir kuno

Para ahli percaya bahwa lidah orang mati yang asli dipotong selama proses pembalsaman dan diganti dengan sepotong emas yang menyerupai organ. Tujuannya agar almarhum dapat berbicara dengan Osiris, Penguasa Dunia Bawah Mesir kuno.

Seperti Hades, Osiris juga hidup di antara orang mati. Ia menegakkan aturan ketat bagi orang mati agar tidak bisa berkata-kata atau bersuara. Faktanya, dunia bawah tanah di Mesir kuno terkadang dikenal sebagai Tanah Sunyi, dan Osiris sendiri disebut Penguasa Keheningan.

Osiris, Anubis, dan Horus. Osiris adalah dewa maut Mesir kuno. (Jean-Pierre)

Osiris tampaknya membenci kebisingan, keheningan ditekankan saat proses penguburan di zaman Mesir kuno. Hanya ketika mulut mumi dibuka sebagai persiapan untuk akhirat barulah musik dimainkan atau terdengar.

Bisa jadi lidah emas memungkinkan mumi berbicara dengan Osiris tanpa menimbulkan suara. Tetapi jika demikian, mengapa hanya beberapa mumi yang dikubur dengan lidah emas?

Transformasi ilahi dan konsep keabadian

Emas adalah bahan yang populer di Mesir kuno untuk membuat ornamen upacara penguburan. Unsur yang berkilauan dianggap sebagai daging para dewa, khususnya Dewa Matahari, Ra. Emas juga diasosiasikan dengan konsep keabadian.

Ra adalah pemimpin dari semua dewa Mesir kuno, pencipta segalanya, dan dia sangat dekat dengan Osiris. Ra mewakili bagian hari yang diterangi matahari, sedangkan Osiris mewakili waktu-waktu kegelapan.

  

Baca Juga: Fakta dan Hoaks Kutukan Mumi Firaun Tutankhamun dan para Korbannya

Baca Juga: Pesan Misterius dalam Bahasa Asing di Pembungkus Mumi Mesir Kuno

Baca Juga: Mumi Amun Ra, Mumi Mesir Kuno Yang Membawa Selalu Kemalangan

   

Mungkin lidah emas mewakili garis menuju cahaya, bahkan dalam kegelapan dunia bawah yang dingin. Sayangnya tidak ada bukti soal tujuan penggunaan lidah emas pada mumi Mesir kuno. Jadi, para ahli hanya bisa berspekulasi soal fungsinya.

“Lidah emas dan mata emas adalah manifestasi dari transformasi almarhum menjadi makhluk ilahi,” kata Ikram. Ia juga menambahkan jika lidah dan mata emas memungkinkan almarhum berbicara, melihat, dan merasakan saat di alam baka.

Mumi dengan lidah emas telah ditemukan di tempat lain di Mesir, termasuk di Taposiris Magna, sebuah situs arkeologi di pantai Mediterania. Juga di Oxyrhynchus, sebuah situs arkeologi yang terletak sekitar 174 km selatan Kairo.

Penggalian dan analisis sisa-sisa di Quesna sedang berlangsung. Belum jelas berapa banyak mumi dengan lidah emas yang ditemukan dan apakah identitas almarhum diketahui.