Nationalgeographic.co.id—Kucing bisa melalui celah-celah atau lubang yang sangat kecil dan itu sangat menarik. Seringkali celah tersebut terlihat jauh lebih kecil dan mungkin bisa dilalui oleh kucing, tapi kucing dapat melewatinya. Lantas bagaimana kucing dapat melakukannya?
Kenyataannya, kucing memang sangat fleksibel sehingga penelitian tahun 2014, dengan setengah bercanda, mengungkapkan kucing laksana zat cair.
Akan tetapi, mekanika fluida tidak dapat menjelaskan perubahan bentuk tubuh kucing yang mengesankan. Bayangkan, kucing dapat memeras tubuhnya ketika melalui lubang yang sangat kecil.
Kunci kemampuan kucing untuk "mengalir" seperti cairan melalui celah kecil adalah korset bahu mereka yang unik. Pada manusia, korset bahu terdiri dari tulang belikat, atau tulang skapula dan tulang selangka, atau tulang klavikula, demikian menurut National Center for Biotechnology Information (NCBI).
Bilah bahu dan tulang selangka saling terhubung pada manusia. Korset bahu yang dihasilkan memberikan dukungan yang kaku untuk otot-otot lengan, catat NCBI.
Sebaliknya, tulang belikat kucing melekat pada bagian tubuh lainnya hanya dengan otot dan bukan tulang seperti pada manusia, menurut Klinik Kucing Catonsville di Maryland. Hal yang sama berlaku untuk tulang selangka kucing, kata Nathalie Dowgray, kepala International Society of Feline Medicine di Inggris, kepada Live Science.
Selain itu, tulang selangka kucing jauh lebih kecil dibandingkan dengan bagian tubuh kucing lainnya daripada tulang selangka manusia di bagian tubuh kita yang lain, kata Dowgray.
Fitur anatomis ini membantu kucing masuk melalui lubang yang rapat. “Mampu masuk ke ruang kecil adalah keuntungan evolusioner saat berburu mangsa kecil seperti tikus, tetapi juga untuk bersembunyi dan melarikan diri dari pemangsa potensial,” kata Dowgray.
Selain itu, kumis kucing juga membantu mereka menembus ruang. Kumis adalah bulu yang dua kali lebih tebal dari "bulu pelindung" kucing (bulu kucing yang lebih panjang dan lebih kasar) dan memiliki kedalam tiga kali lebih dalam di dalam kulit, kata Dowgray.
"Pangkal setiap kumis dikemas dengan ujung saraf, memberi kucing sistem navigasi yang sangat sensitif yang menyampaikan banyak informasi tentang lingkungan mereka," kata Dowgray.