Studi Baru Ungkap Pola Hubungan Pasangan yang Berakhir Selingkuh

By Utomo Priyambodo, Sabtu, 10 Desember 2022 | 11:00 WIB
Pasangan tidur. (Pulse)

Nationalgeographic.co.id—Tak ada orang yang ingin diselingkuhi. Namun tak banyak orang bisa menyadari sejak awal bahwa pasangannya melakukan perselingkuhan. Kini, ada hal yang bisa dipakai untuk mendeteksi perselingkuhan, yakni pola penurunan hubungan.

Sebuah studi baru telah mengidentifikasi pola penurunan hubungan bertahap sebelum satu orang berselingkuh. Begitu perselingkuhan terjadi, sangat jarang hubungan yang sehat terjadi sesudahnya.

Hasilnya menunjukkan bahwa ada penurunan kesejahteraan yang jelas sebelum peristiwa dramatis tersebut. Hal ini dapat membantu menjelaskan dan mengidentifikasi mengapa pilihan seperti itu (berselingkuh) dibuat dalam hubungan.

“Perselingkuhan sebagian besar diyakini memiliki konsekuensi yang merusak bagi kesejahteraan pribadi dan hubungan,” tulis peneliti dalam makalah studi mereka yang terbit di jurnal Psychological Science pada November 2022.

"Namun literatur empiris tetap tidak meyakinkan mengenai apakah perselingkuhan mengarah pada masalah hubungan, hanya merupakan gejala dari hubungan yang bermasalah, atau keduanya," papar mereka seperti dikutip oleh IFL Science.

Studi ini berharap dapat memberikan wawasan tentang apakah masalah hubungan benar-benar mendahului perselingkuhan atau apakah sebagian besar terjadi sesudahnya (atau bahkan keduanya). Jadi, dalam studi ini, para peneliti dari Tilburg University menganalisis kelompok besar sekitar 1.000 orang dewasa Jerman dan mengikuti mereka selama rata-rata 8 tahun untuk menunjukkan bagaimana perselingkuhan memengaruhi hubungan mereka.

Sebanyak 947 orang (609 pelaku perselingkuhan dan 338 korban) diikutsertakan, dan mayoritas dari mereka menyelesaikan studi hingga tamat. Setiap orang berada dalam hubungan yang berkomitmen dan pernah mengalami perselingkuhan, dan kelompok lain adalah mereka yang tidak pernah mengalami perselingkuhan.

Baca Juga: Memisahkan Rekening Bank dengan Pasangan Buat Hubungan Lebih Bahagia?

Baca Juga: Menghirup Baju Pasangan Bisa Atasi Stres? Begini Penjelasan Ahli

Baca Juga: Menelisik Alasan Tentara dan Polisi Mencari Perawat sebagai Pasangan 

Kesejahteraan setiap orang dilacak menggunakan pelaporan diri, termasuk kesejahteraan psikologis secara keseluruhan serta kepuasan hubungan.

Pertama, hasil studi menunjukkan bahwa ada sesuatu yang jelas terjadi setelah peristiwa perselingkuhan. Antara lain orang yang berselingkuh melaporkan harga diri yang lebih rendah, kepuasan hubungan yang lebih rendah, dan keintiman yang lebih rendah.

Menariknya, para korban perselingkuhan tersebut hanya melaporkan harga diri yang lebih rendah dan lebih banyak konflik. Ukuran kesejahteraan lainnya dari mereka tidaklah berkurang.

Namun, sebelum kejadian perselingkuhan sering terjadi perubahan dramatis dalam hubungan mereka. Hampir semua indikator kesejahteraan hubungan berangsur-angsur menurun menjelang perselingkuhan, dengan lebih banyak konflik dan lebih sedikit kepuasan yang dilaporkan oleh kedua belah pihak menjelang peristiwa perselingkuhan tersebut.

Setelah kejadian perselingkuhan tersebut, sebagian besar hubungan tidaklah pulih. Selama bertahun-tahun setelah kejadian tersebut, perselingkuhan tetap merupakan kejadian berbeda dari kebanyakan peristiwa kehidupan lain mereka.

Meski kebanyakan orang bisa memulihkan kesejahteraannya setelah berbagai peristiwa serius, orang-orang yang terlibat perselingkuhan tidaklah pulih.