Hubble Mendeteksi 'Cahaya Hantu' yang Mengelilingi Tata Surya Kita

By Wawan Setiawan, Jumat, 16 Desember 2022 | 16:00 WIB
Ilustrasi menunjukkan lokasi dan ukuran awan debu hipotetis yang mengelilingi tata surya kita. Para astronom mencari melalui 200.000 gambar dan melakukan puluhan ribu pengukuran dari Teleskop Luar Angkasa Hubble untuk menemukan sisa cahaya latar belakang di langit. (NASA, ESA, Andi James (STScI))

Baca Juga: 'Bintang Pagi' Temuan Hubble ini Jadi Target Utama Teleskop James Webb 

"Jika analisis kami benar, ada komponen debu lain di antara kami dan jarak di mana New Horizons melakukan pengukuran. Artinya, ini semacam cahaya ekstra yang berasal dari dalam tata surya kita," kata Tim Carleton, dari Arizona State University (ASU). “Karena pengukuran sisa cahaya kami lebih tinggi dari New Horizons, kami pikir itu adalah fenomena lokal yang tidak jauh dari luar tata surya. Itu mungkin elemen baru untuk isi tata surya yang telah dihipotesiskan tetapi tidak diukur secara kuantitatif sampai sekarang."

Astronom veteran Hubble Rogier Windhorst, juga dari ASU, pertama kali mendapatkan ide untuk mengumpulkan data Hubble untuk mencari "cahaya hantu". Lebih dari 95% foton dalam gambar dari arsip Hubble berasal dari jarak kurang dari 5 miliar kilometer dari Bumi.

“Sejak hari-hari awal Hubble, sebagian besar pengguna Hubble telah membuang foton langit ini, karena mereka tertarik pada objek diskrit redup dalam gambar Hubble seperti bintang dan galaksi," kata Windhorst. "Tapi foton langit ini mengandung informasi penting yang dapat diekstraksi berkat kemampuan unik Hubble untuk mengukur tingkat kecerahan redup hingga presisi tinggi selama tiga dekade masa pakainya."