Saat Anak Terlalu Banyak Menonton TV, Orang Tua Akan Makin Stres

By Ricky Jenihansen, Rabu, 14 Desember 2022 | 15:00 WIB
Anak yang terlalu banyak menonton malah membuat ibu dan ayah lebih stres. (Pop Sugar)

Nationalgeographic.co.id—Studi baru yang dipimpin University of Arizona mengeksplorasi efek potensial dari kebiasaan menonton televisi anak-anak terhadap tingkat stres orang tua. Mereka menemukan, ketika anak terlalu banyak menonton TV, orang tua bisa semakin stres.

Ini merupakan kabar buruk bagi orang tua yang sering menidurkan anak-anak mereka di depan TV untuk istirahat. Hal itu mungkin malah membuat ibu dan ayah lebih stres.

Semakin banyak televisi yang ditonton anak-anak, semakin banyak mereka terpapar pesan iklan. Semakin banyak iklan yang mereka lihat, semakin besar kemungkinan mereka bersikeras untuk membeli barang ketika mereka pergi bersama orang tua mereka ke toko.

Dan mungkin, bahkan anak-anak akan membuat keributan jika mendapati kata "tidak". Semua itu, kata para peneliti, dapat berkontribusi pada tingkat stres orang tua secara keseluruhan, jauh melampaui perjalanan belanja sendirian.

Temuan tersebut telah mereka publikasikan di International Journal of Advertising dengan judul "Take a deep breath: the effects of television exposure and family communication on family shopping-related stress."

"Semakin banyak iklan yang dilihat anak-anak, semakin banyak mereka meminta sesuatu dan semakin banyak konflik yang dihasilkan," kata penulis studi utama Matthew Lapierre, asisten profesor di Departemen Komunikasi UArizona di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Perilaku.

"Apa yang belum kami lihat sebelumnya adalah apa efek potensial pada orang tua. Kami tahu anak-anak meminta sesuatu, kami tahu itu mengarah pada konflik, tetapi kami ingin mengajukan pertanyaan berikutnya: Mungkinkah ini berkontribusi pada stres orang tua secara keseluruhan?"

Semakin banyak televisi yang ditonton anak-anak, semakin banyak mereka terpapar pesan iklan. (Pop Sugar)

Studi ini menunjukkan bahwa itu bisa. Dan oleh karena itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua, mungkin yang paling jelas adalah membatasi waktu layar.

"Konten komersial ada karena suatu alasan: untuk menimbulkan perilaku pembelian. Jadi, jika ini menjadi masalah, mungkin matikan TV," kata Lapierre.

Tentu saja, itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, menurutnya. Hal lain yang dapat dicoba oleh orang tua, terutama saat iklan, adalah berkomunikasi dengan mereka untuk memahami konsumerisme.

Para peneliti melihat keefektifan dari tiga jenis komunikasi terkait konsumen orangtua-anak, yaitu: