Negara-negara Asia Lalai Akan Janjinya untuk Keanekaragaman Hayati

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Jumat, 16 Desember 2022 | 11:00 WIB
Keanekaragaman hayati di Asia sangat beragam. Akan tetapi, negara-negara Asia luput memenuhi janji mereka untuk pelestarian ini, menurut studi. (UQ/Matthew Luskin)

Baca Juga: Dunia Hewan: Miris, Jutaan Penyu Diburu Selama Tiga Dekade Terakhir

Baca Juga: Mantan Kepala Taman Nasional: Konservasi Harus Masuk Kurikulum Sekolah

"Asia adalah wilayah yang sangat kompleks dengan variabilitas besar dalam kepadatan populasi manusia, kekayaan keanekaragaman hayati, dan geopolitik," kata Aishwarya Maheshwari, rekan penulis dan seorang asisten profesor di Banda University of Agriculture and Technology, India.

Rekomendasi yang mereka ajukan adalah meminta negara-negara di Asia mendokumentasikan dan melaporkan tindakan konservasi berbasis kawasan yang efektif, dan diatur oleh masyarakat lokal yang berkomitmen di bidang pelestarian keanekaragaman hayati. Lalu, negara harus memeulihkan lanskap yang terganggu, seperti lahan akibat pertanian yang ditinggalkan dan hutan yang gundul.

Terakhir adalah perlunya penguatan kawasan lindung yang melintasi batas negara. Sebab, banyak spesies langka ada di daerah perbatasan negara, sehingga membutuhkan kerja sama multinasional.

"Hal ini membuat pendekatan 'satu ukuran cocok untuk semuanya' agar meningkatkan cakupan kawasan lindung tidak mungkin berhasil. Sebaliknya, perencanaan yang hati-hati dan terarah diperlikan jika kita ingin memenuhi target keanekaragaman hayati pasca-2020 sambil menyeimbangkan kebutuhan manusia," terang Maheshwari.