Mengenal 'Mbok Semok', Etos Perempuan Pengrajin Batik di Girilayu

By Galih Pranata, Kamis, 22 Desember 2022 | 15:11 WIB
Mbok tukang jahit tengah menjahitkan sandang untuk tuannya, seorang Belanda. (Kerlogue/Desy dkk)

 Baca Juga: Batik Minangkabau: Selidik Dinamika Batik Tanah Liek dan Ragam Hiasnya

 Baca Juga: Pelajaran Perjalanan: Karena Masyarakatnya, Surakarta Punya Cerita

Agar memudahkan konsumen batik, mereka menyepakati untuk mendesain logo Mbok Semok agar mudah diingat. Mereka membuat logo dengan stilasi perempuan yang tengah membatik kain.

Muncul ide dari para pembatik untuk mengembangkan motif batik yang menjadi ciri khas Girilayu Mbok Semok, dengan membangun karakter motif dengan nuansa warna sogan. 

Reinterpretasi Mbok Semok untuk karakter perempuan Jawa adalah inovatif, yang sebelumnya didesain sebagai wilayah laki-laki. Etos perempuan-perempuan ini tidak identik dengan feminimitas, tetapi harmonisasi kelemah lembutan dengan keperkasaan.

Baik “Mbok Mase” maupun “Mbok Semok”, keduanya merupakan akumulasi dari nilai, sistem, norma, tata aturan, prinsip, semangat, dan idealisme dalam etos kultur perempuan dalam membatik.