Penyakit Parasit Menular dari Anjing Berkembang di Cile, Ada Apa?

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 28 Desember 2022 | 10:00 WIB
Anjing di peternakan domba bersantai di samping kendaraan di Tierra del Fuego di Chile selatan. Echinococcosis anjing, penyakit parasit, telah meningkat di provinsi tersebut setelah program pemberantasan cacing dibatalkan. (Eric Eisenman/UC Davis)

Nationalgeographic.co.id—Chili belakangan dihantui dengan penyakit parasit mematikan dari cacing pita Echinococcus granulosus (cacing pita anjing). Awalnya penyakit ini hanya diketahui menyerang anjing yang terinfeksi setelah mengonsumsi jeroan hewan seperti kambing. Penyakit ini umum ditemukan pada anjing karena sering dipekerjakan di peternakan domba masyarakat pedesaan.

Echinococcosis anjing adalah penyakit parasit zoonosis, dapat menular kepada manusia. Saat ini dilaporkan kasusnya meningkat di provinsi Tierra del Fuego, Chile selatan yang dekat dengan Antarktika.

Pemahaman mengenai perkembangan penyakit ini dikaji oleh sekelompok ilmuwan di jurnal Zoonoses and Public Health, 13 Desember lalu bertajuk "Increased prevalence of canine echinococcosis a decade after the discontinuation of a governmental deworming program in Tierra del Fuego, Southern Chili".

Para peneliti menulis, penyakit Echinococcosis anjing telah menyerang lebih dari 1 juta orang di seluruh dunia. Di Chili, penyakit ini menjadi penyebab kematian paling umum kedua akibat parasit.

Eisenman dan timnya mengambil 356 sampel anjing peliharaan dan mewawancarai pemilik dan pekerja di 45 peternakan di seluruh Tierra del Fuego. Sampel kotoran anjing diuji untuk mendeteksi penyakit di Fakultas Kedokteran Hewan Universidad de Chile di Santiago.

Menurut temuan, kebanyakan anjing ternyata jarang diberikan obat cacing, sehingga serangan penyakit lebih tinggi. Anjing menjadi lebih rentan mengandung telur cacing pita, seiring dengan jumlah pemotongan domba dan pemberian pakan anjing dengan jeroan domba, serta kondisi peternakan lainnya.

Selain domba, kemungkinan infeksi juga dikaitkan dengan laporan adanya rubah culpeo (Lycalopex culpaeus). Rubah ini masih satu berkerabat dengan anjing peternakan di pulau Tierra del Fuego, sehingga rentan menjadi inang penyakit echinococcosis anjing.

Cacing pita Echinococcus granulosus menjadi penyebab penyakit zoonosis cacing anjing atau echinococcus anjing. Penyakit ini bisa mengancam manusia jika pengendalian cacing pada anjing di peternakan tidak dikendalikan. (Ganímedes)

“Mengingat semakin banyaknya anjing liar di Tierra del Fuego, penting untuk mengembangkan program etis untuk mengelolanya dan mengurangi potensi penyebaran echinococcus dan patogen lain yang dapat memengaruhi kesehatan manusia dan satwa liar di pulau tersebut,” kata Alejandro Vila, rekan penulis studi ini dan manajer program regional untuk Southern Cone di Wildlife Conservation Society, dikutip dari rilis University of California.

“Penelitian ini dilakukan melalui kolaborasi internasional dan tidak mungkin terlaksana tanpa partisipasi para peternak Tierra del Fuego,” kata penulis senior Cristobal Briceño dari Universidad de Chile. “Temuan ini menyoroti relevansi penanganan ancaman kesehatan dari perspektif One Health, termasuk kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan.”

Keberadaan penyakit parasit ini sudah ada sejak lama sepanjang riwayat Echinococcus granulosus ada di dunia. Awalnya hanya menjadi penyakit pada anjing di peternakan. Ketika penyakit ini menyerang begitu banyak anjing, pemerintah Chile membuat program pembasmian cacing tahun 1979. 

Baca Juga: Balas Dendam Memakan Kepiting Hidup yang Berujung Malapetaka