Lima Penemuan Tumbuhan Terbaik sepanjang 2022: Dari Aceh hingga Turki

By Utomo Priyambodo, Kamis, 29 Desember 2022 | 08:00 WIB
Sejumlah penemuan spesies baru tumbuhan paling menarik sepanjang tahun 2022. Ada tanaman bunga tanah dari Aceh. (Wendy A. Mustaqim, Royal Botanic Gardens, Kew, & Ruslan Mishustin)

Nationalgeographic.co.id—Sejumlah penemuan spesies baru tumbuhan terjadi di sepanjang tahun 2022. Para ilmuwan dari Royal Botanic Gardens, Kew, (RGB Kew) mencatat, upaya global untuk menamai tanaman dan jamur baru menghasilkan rata-rata 2.000 spesies baru di masing-masing dua kerajaan ini setiap tahunnya.

Penemuan spesies-spesies baru tumbuhan ini mengungkapkan potensi sumber makanan, obat-obatan, dan solusi baru untuk tantangan terbesar yang kita hadapi selama hidup di bumi. Data yang dikumpulkan juga berfungsi untuk memperkuat pemahaman kita tentang alam, bagaimana berbagai spesies berhubungan satu sama lain, dan di mana mereka cocok dalam pohon kehidupan.

Scara khusus, sekitar 90 tumbuhan dan 24 jamur telah diberi nama tahun ini oleh RBG Kew dan mitra-mitranya, dengan spesies baru yang berasal dari hutan hujan Afrika tengah, Hutan Atlantik Brasil, dan bahkan gua-gua di Asia Tenggara. Penemuan-penemuan ini mewakili spesies yang sangat langka yang sudah terancam punah, bahkan beberapa di antaranya hanya ada di satu lokasi dan setidaknya satu dianggap sudah punah secara global.

Menyambut berakhirnya tahun 2022, para ilmuwan dari RGB Kew dan mitra-mitranya menghimpun sejumlah penemuan tumbuhan dan jamur paling menarik di sepanjang tahun 2022 ini. Untuk kerajaan tumbuhan, mereka mencatat ada penemuan-penemuan baru yang paling menarik, mulai dari tanaman berbunga yang indah di Aceh, teratai raksasa pemecah rekor di lahan basah Bolivia, hingga 'daffodil musim dingin' Turki.

1. Thottea beungongtanoeh, Tanaman Berbunga Indah dari Aceh

Spesies baru tanaman berbunga yang unik dan indah telah ditemukan oleh ahli botani dari Universitas Samudera di Kota Langsa, Aceh, Indonesia. Spesies ini dinamakan Thottea beungongtanoeh yang diambil dari nama genus dan bahasa lokal.

Tanaman ini ditemukan di hutan campuran dataran rendah di provinsi paling utara di Pulau Sumatra. Penemuan Thottea beungongtanoeh telah dilaporkan dalam makalah yang diterbitkan baru-baru ini di jurnal Taiwania.

Thottea beungongtanoeh. (Wendy A. Mustaqim)

Para peneliti menjelaskan dalam laporannya bahwa Thottea adalah genus semak yang relatif besar dalam keluarga pipevine Aristolochiaceae. Adapun beungongtanoeh berasal dari bahasa lokal Aceh yang berarti bunga tanah.

Thottea mencakup lebih dari 50 spesies yang diakui secara ilmiah, beberapa di antaranya penting dalam pengobatan tradisional. Spesies Thottea yang baru teridentifikasi adalah sub semak abadi setinggi 1,5 meter.

Thottea beungongtanoeh merupakan spesies yang endemik di Aceh bagian timur, provinsi paling utara di Sumatra. Spesies ini berbunga dan berbuah pada bulan Juni, dan berbeda dari semua spesies yang dijelaskan sebelumnya karena memiliki gaya 33-cuping, hitungan tertinggi untuk genusnya.

“Mengikuti IUCN (2012) dan IUCN Standards and Petitions Committee (2022), spesies ini paling baik untuk sementara ditetapkan sebagai Kritis karena memiliki luas hunian kurang dari 10 kilometer persegi, diketahui hanya dari satu lokasi, dan habitat yang tersedia menurun dan individu dewasa kurang dari 50,” tulis para peneliti.