Baca Juga: Batu Bata Regolith Jadi Alternatif untuk Membangun Pangkalan di Bulan
Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas pelek butir (paling atas 100 nm) memiliki nilai D yang sangat rendah (-908 hingga -992) dan konsentrasi hidrogen yang tinggi (1.116–2.516 ppm), yang menunjukkan asal angin matahari. Kandungan air yang diturunkan dari angin matahari untuk tanah bulan Chang'e-5 diperkirakan 46 ppm, yang sebanding dengan hasil penginderaan jauh berdasarkan distribusi ukuran butiran tanah bulan dan kandungan hidrogennya.
Tes pemanasan pada sebagian butiran menunjukkan bahwa hidrogen yang digabungkan oleh angin matahari dapat dipertahankan setelah penguburan. Para peneliti membuat model kesetimbangan dinamis antara implantasi dan outgassing angin matahari-hidrogen dalam butiran tanah bulan menggunakan data ini. Penelitian sebelumnya, menunjukkan bahwa suhu (garis lintang) merupakan faktor penting dalam implantasi dan migrasi hidrogen di tanah bulan.
“Dengan menggunakan model ini, mereka memperkirakan kelimpahan hidrogen yang lebih tinggi lagi di pinggiran butir di wilayah kutub bulan. Penemuan ini sangat penting untuk pemanfaatan sumber daya air di Bulan di masa depan. Selain itu, melalui penyortiran dan pemanasan partikel, relatif mudah untuk mengeksploitasi dan menggunakan air yang terkandung di dalam tanah bulan,” tutur Prof. Lin.
Temuan ini telah dipublikasikan di jurnal PNAS pada 12 Desember 2022 dengan judul “High abundance of solar wind-derived water in lunar soils from the middle latitude.”