Studi Terbaru: Manusia di Usia 30an Mengalami Hidup Lebih Tertekan

By Hanny Nur Fadhilah, Minggu, 15 Januari 2023 | 11:00 WIB
Studi mengungkapkan di usia 30-40an seseorang merasa hidup lebih tertekan. (Liza Summer)

Baca Juga: Tidur yang Cukup dan Berkualitas Membangun Ingatan Relasional

Lantas kapan retakan pada pondasi benar-benar mulai terasa?

Ketika tiba di usia 30-an dan 40-an, usia ini adalah masa peningkatan tanggung jawab relasional yang menguji pondasi yang salah. Pada saat banyak dari kita tiba di usia 30-an dan 40-an, kita mulai membangun lebih banyak ‘lantai’ di atas fondasi rumah kita. Lantai pepatah yang dimaksud ini adalah sekitar tanggung jawab dan tekanan yang meningkat—secara profesional, finansial, dan relasional.

Dan itu adalah tanggung jawab relasional, khususnya, yang mulai menguji fondasi kehidupan kita. Mengapa?

Karena luka trauma relasional kita terjadi dalam hubungan di awal kehidupan, dan melalui hubunganlah luka itu sering dipicu dan terungkap. Saat kita lebih muda, kita mungkin memiliki lebih banyak kemampuan, pilihan, dan waktu untuk menghindari hubungan dan pemicuan yang sepadan ini.

Tetapi ketika kita memasuki usia 30-an dan 40-an, banyak dari kita dihadapkan pada situasi dan pilihan yang memicu luka trauma relasional ini secara substansial. Misalnya, merasakan tekanan dan/atau ambivalensi dan dorongan biologis waktu untuk mencari jodoh, pasangan hidup, merasakan tekanan dan/atau ambivalensi dan dorongan biologis waktu untuk memutuskan apakah akan memiliki anak atau tidak dan masih banyak lagi.

Meskipun tugas dan tonggak perkembangan ini tidak selalu mudah bagi siapa pun, sering kali terasa jauh lebih sulit bagi mereka yang berasal dari latar belakang trauma relasional. Ini lebih sulit karena retakan pada pondasi pepatah sedang diuji stres dengan cara yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya.

Ini karena usia 30-an dan 40-an, dengan semua tekanan relasionalnya yang lebih besar, sering kali mengungkapkan keyakinan maladaptif yang kita introyeksikan. Mereka mengungkapkan perilaku maladaptif yang para peneliti kembangkan untuk mengatasi pengalaman yang tak tertahankan dan berlebihan saat muda dan bagaimana mengatasi situasi relasional yang traumatis.

Jadi, sangat sering di usia 30-an dan 40-an, banyak dari kita mulai mengetahui bagaimana keyakinan dan perilaku maladaptif itu tidak lagi melayani kita dan mungkin menjauhkan kita dari hal-hal yang kita inginkan. Dengan kata lain, kita mulai melihat dan merasakan retakan pada pondasi kita yang rusak lebih dari yang dimiliki di masa lalu.