Baca Juga: Dunia Hewan: Saat Burung Bermigrasi Tersesat, Mungkin Ini Penyebabnya
Baca Juga: Dunia Hewan: Dampak Negatif Aktivitas Bising Manusia bagi Lumba-Lumba
Baca Juga: Dunia Hewan: Miris, Banyak Mamalia Unik di Madagaskar Terancam Punah
Baca Juga: Dunia Hewan: Tikus Hitam Invasif Mengubah Perilaku Ikan Karang Tropis
"Yang penting adalah memahami efek mutasi pada latar belakang genetik di mana mereka benar-benar berevolusi, yang berarti membuat perbandingan vertikal antara protein leluhur dan keturunan, daripada perbandingan horizontal antara protein spesies kontemporer," kata Storz. "Dengan menggunakan pendekatan itu, kamu bisa mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi."
Untuk lebih baik atau lebih buruk, kata Storz, penelitian ini juga membantu menjelaskan kesulitan merekayasa hemoglobin manusia yang dapat meniru dan mendekati kinerja buaya. Yang pada intinya, kita tidak bisa memperkenalkan mutasi begitu saja kepada hemoglobin manusia agar bisa meniru buaya untuk dapat bertahan lama dalam air.
“Bukan itu masalahnya,” kata Storz. "Ada banyak masalah yang tidak bisa didapatkan dari sana-sini di pohon kehidupan."
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Current Biology pada 21 Desember 2022 dengan melampirkan judul “Evolution and molecular basis of a novel allosteric property of crocodilian hemoglobin.”