Dalam studi tindak lanjut, para peneliti ingin mengikuti kelompok dari waktu ke waktu untuk lebih memahami jika duduk menyebabkan penipisan dan jika faktor demografis atau perilaku lainnya berperan. Mereka juga perlu melihat apakah bangun dan berjalan-jalan, beristirahat dari duduk membuat perbedaan dalam hal ketebalan MTL.
Sementara itu, para peneliti menyarankan bahwa mengurangi perilaku menetap dapat memberikan manfaat kognitif. Jadi, meski studi tersebut tidak dapat memastikan apakah duduk menyebabkan penipisan otak. Tapi untuk saat ini, para peneliti menyarankan ini adalah alasan yang baik untuk mencoba untuk tidak terlalu banyak duduk.
Penelitian lain terkait bahaya duduk dalam waktu yang lama juga mampu meningkatkan risiko penyakit hati atau liver. Hal ini menurut sebuah studi terbaru dari Korea Selatan yang diterbitkan dalam Journal of Hepatology, yang dipimpin oleh Seungho Ryu di Rumah Sakit Kangbuk Samsung dan Universitas Sungkyunkwan. Dikatakan bahwa kelamaan duduk dapat meningkatkan risiko pengembangan penyakit hati berlemak non alkohol atau Nonalcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD), daripada mereka yang duduk kurang dari lima jam sehari.