Achilles, Prajurit Terhebat dalam Perang Troya yang Tewas Mengenaskan

By Hanny Nur Fadhilah, Jumat, 20 Januari 2023 | 11:00 WIB
Achilles adalah seorang pahlawan Yunani kuno dalam legenda Perang Troya abad ke-8 SM. (History extra)

Nationalgeographic.co.id—Achilles adalah anak dari bidadari laut yang cantik bernama Thetis dan raja Myrmidons bernama Peleus. Achilles adalah prajurit kuat, berani, dan setia, tetapi dia memiliki satu kelemahan, yaitu ‘tumit Achilles’.

Awalnya, ketika Achilles lahir sang ibu Thetis mencelupkan Achilles ke dalam Sungai Styx untuk membuatnya abadi. Dengan melakukan itu, Thetis harus menahan Achilles di tumit kakinya, meninggalkan tumit kakinya satu-satunya bagian tubuhnya yang fana. Ini akan membuat tumitnya menjadi bagian tubuh yang paling rentan. Simak kisah kehidupan Achilles.

Perang Troya Dimulai

Perang Troya adalah perang selama 10 tahun antara Trojans dan Yunani. Perang Troya dimulai ketika Helen, ratu Sparta, diculik oleh pangeran Troya bernama Paris. Orang Yunani akan membalas dengan melawan Trojan selama bertahun-tahun. Achilles adalah salah satu pejuang dan pahlawan terhebat bagi orang Yunani dalam Perang Troya. 

Achilles Menolak untuk Melawan

Saat Perang Troya berlangsung, Agamemnon yang merupakan pemimpin salah satu pasukan Archaean. Dia mengambil seorang wanita muda Troya untuk menjadi budaknya dan tidak akan mengembalikannya. Ayah dari wanita muda itu adalah seorang pendeta dewa Yunani Apollo. Dia memohon kepada Agamemnon untuk mengembalikan putrinya dengan selamat yang ditolak Agamemnon.

Apollo mengirim wabah dan membunuh tentara Yunani satu per satu sampai Chryseis dikembalikan kepada ayahnya. Agamemnon mengembalikan Chryseis kepada ayahnya tetapi menuntut agar Achilles memberikan istrinya, putri Troya Briseus, kepadanya sebagai penggantinya. 

Achilles setuju tetapi memutuskan dia tidak akan lagi bertarung bersama Agamemnon. Nyatanya, Achilles tidak akan lagi bertarung sama sekali. Achilles mundur ke tendanya dengan semua barang miliknya dan menolak untuk keluar.

Trojan mulai memenangkan pertempuran demi pertempuran dalam Perang Troya. Achilles adalah pejuang terhebat Yunani, dan mereka kalah tanpa bantuannya. Achilles memiliki sahabat bernama Patroclus, yang mengunjungi Achilles di tendanya. Dia memberi tahu Achilles bahwa orang Yunani tidak bisa menang tanpa bantuannya.

Achilles menolak untuk kembali berperang tetapi muncul dengan solusi lain: dia akan membiarkan Patroclus menggunakan baju besinya. Ini tidak hanya akan melindungi Patroclus, tetapi ini akan membuat Trojans percaya bahwa Achilles telah kembali beraksi. 

Apollo masih marah karena Agamemnon telah mengambil Chryseis sebagai budaknya. Trojan mundur karena takut Achilles sekarang telah kembali ke medan perang, tetapi Apollo yang marah memutuskan dia akan membantu Trojan. Dia akan membantu pangeran Trojan bernama Hector menemukan dan membunuh Patroclus.

Baca Juga: Di Balik Kisah Dramatis Laocoon, Pendeta Troya yang Dicekik oleh Ular