Menurutnya, ini adalah sesuatu yang perlu diingat untuk pekerjaan di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika STEM serta profesi lain yang menuntut memori kerja tingkat tinggi seperti juru bahasa, pemain, pelayan, dan guru.
Smerdon yang merupakan Grandmaster catur Australia, mengatakan meskipun mandat masker telah membantu mengekang penyebaran covid-19, hampir tidak ada yang diketahui tentang dampaknya terhadap kinerja kognitif.
Baca Juga: Alasan Kompleks Ledakan Amarah Anak-anak saat Bermain Gim Digital
Baca Juga: Konsentrasi Menurun Akibat Kurang Tidur, Mengapa Bisa Begitu?
Baca Juga: Tak Perlu Diminum, Menghirup Aroma Kopi Juga Bisa Mempertajam Otak
Baca Juga: Merasa Seperti Sedang Diawasi Seseorang? Inilah Penjelasan Ilmiahnya
"Catur dapat memberi kita wawasan karena membutuhkan perhitungan, memori, pemecahan masalah dan pengenalan pola dan telah digunakan secara luas dalam psikologi, ilmu saraf dan ekonomi untuk mengukur perubahan kinerja kognitif."
Studi Smerdon menemukan bahwa walaupun pemakaian masker berdampak negatif pada permainan catur, efeknya mereda setelah empat hingga enam jam bermain.
“Hasilnya menunjukkan bahwa efek masker mungkin bergantung pada jenis tugas, durasi tugas, dan beban memori kerja,” katanya.
Smerdon mengatakan memahami dampak pemakaian masker pada pengambilan keputusan dapat membantu individu dan organisasi mengevaluasi dengan lebih baik kapan dan bagaimana menggunakannya.
"Misalnya, pembuat kebijakan pendidikan mungkin perlu mempertimbangkan efek masker yang mengganggu saat merancang kondisi ujian untuk mengatasi kekhawatiran tentang kesehatan dan keadilan siswa," katanya.