Menjadi Kebutuhan Dasar Manusia, Siapa yang Menemukan Toilet Pertama?

By Ricky Jenihansen, Selasa, 31 Januari 2023 | 08:00 WIB
Toilet yang terbuat dari batu kapur ini merupakan fasilitas mewah pada zamannya. (Yoli Schwartz / Israel Antiquities Authority)

Nationalgeographic.co.id—Toilet saat ini sudah menjadi kebutuhan dasar manusia, keberadaannya penting untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Hampir tidak ada rumah atau bangunan di zaman sekarang yang tidak memiliki toilet dan bahkan ada lebih dari satu toilet yang mungkin disediakan.

Jika Anda tahu tentang cerita humor absurd tentang legenda tukang ledeng Inggris Thomas Crapper, pria yang konon menemukan toilet. Setelah dia membuat toilet seperti yang kita kenal, menurut cerita, namanya menjadi identik dengan cara menggunakannya.

Namun pada kenyataannya, toilet yang belum sempurna mendahului Crapper beberapa ribu tahun, dan bahkan toilet siram modern mendahului cerita itu beberapa abad. Jadi, siapa sebenarnya yang menemukan toilet?

Toilet paling awal yang diketahui berasal dari sekitar 5.000 tahun di Mesopotamia kuno. Para arkeolog menemukan saluran pembuangan toilet beralas yang terbuka di Khafajah, Diyala, Irak yang dulunya merupakan wlayah Mesopotamia kuno.

Toilet tersebut sederhanadengan lubang ini dilapisi dengan serangkaian tabung keramik panjang yang menjaga agar isi padat tidak larut ke tanah di sekitarnya.

Di sisi lain, hal tersebut juga memungkinkan cairan merembes keluar perlahan melalui lubang kecil, majalah Nature melaporkan. Sayangnya, nama siapa pun yang merancangnya hilang dari sejarah.

Toilet yang lebih kompleks pertama kali muncul hampir satu milenium kemudian, di peradaban Minoan kuno di pulau Kreta (kemudian diambil alih oleh orang Yunani Mycenaean).

Toilet umum ini menunjukkan bukti pertama penggunaan air untuk membuang limbah, sebuah praktik yang kemudian dilakukan oleh orang Romawi.

Para arkeolog di wilayah yang dulunya Mesopotamia kuno menemukan saluran pembuangan toilet beralas yang terbuka di Khafajah, Diyala, Irak. (University of Chicago)

Meskipun toilet Romawi kuno sangat mirip dengan pendahulunya di Yunani, menampilkan deretan kursi bangku dengan lubang yang ditempatkan di atas saluran pembuangan.

"Mereka memang memiliki satu inovasi canggih, dan itu adalah pemipaan terpusat," Christoph Lüthi, perencana sanitasi dan infrastruktur di Swiss Federal Institute of Aquatic Science and Technology menjelaskan kepada Live Science.

Ini berarti bahwa daripada setiap individu mencuci limbah mereka dengan pot keramik terdekat yang berisi air, semua materi yang tidak diinginkan disalurkan ke selokan terpusat dengan air yang bergerak lambat, di mana limbah tersebut terbawa ke sungai atau aliran yang sama.