Meningkatnya Emisi Karbon Dioksida Jadi ‘Kode Merah’ untuk Kemanusiaan

By Wawan Setiawan, Kamis, 2 Februari 2023 | 07:37 WIB
Potensi efek masa depan dari perubahan iklim global termasuk kebakaran hutan yang lebih sering, periode kekeringan yang lebih lama di beberapa wilayah, dan peningkatan durasi serta intensitas badai tropis. (Mellimage/Shutterstock, Montree Hanlue/Shutterstock, NASA)

Nationalgeographic.co.id—Efek pemanasan global yang disebabkan oleh manusia sedang terjadi sekarang, tidak dapat diubah bagi manusia yang hidup hari ini, dan akan semakin parah selama manusia menambahkan gas rumah kaca ke atmosfer.

Perubahan iklim global bukanlah masalah masa depan. Perubahan pada iklim Bumi yang didorong oleh peningkatan emisi gas rumah kaca yang memerangkap panas oleh manusia telah menimbulkan efek luas pada lingkungan: gletser dan lapisan es menyusut, es sungai dan danau pecah lebih awal, rentang geografis tanaman dan hewan bergeser, juga tumbuhan dan pohon mekar lebih cepat.

Efek yang telah lama diprediksi oleh para ilmuwan akan dihasilkan dari perubahan iklim global yang sekarang terjadi, seperti hilangnya es laut, kenaikan permukaan laut yang dipercepat, dan gelombang panas yang lebih lama dan lebih intens.

Kenaikan permukaan laut terutama disebabkan oleh dua faktor yang terkait dengan pemanasan global: penambahan air dari lapisan es dan gletser yang mencair, dan perluasan air laut saat menghangat.

Beberapa perubahan (seperti kekeringan, kebakaran hutan, dan curah hujan ekstrem) terjadi lebih cepat daripada yang diperkirakan para ilmuwan sebelumnya. Faktanya, menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) - badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang didirikan untuk menilai sains terkait perubahan iklim - manusia modern belum pernah melihat perubahan yang diamati dalam iklim global kita, dan beberapa dari perubahan ini tidak dapat diubah selama ratusan hingga ribuan tahun ke depan.

Ancaman terbesar bagi kesehatan umat manusia adalah efek dari perubahan iklim. (WHO /A. Craggs)

Menurut IPCC, "Secara keseluruhan, berbagai bukti yang dipublikasikan menunjukkan bahwa biaya kerusakan akibat perubahan iklim cenderung signifikan dan meningkat seiring waktu."

Para ilmuwan sangat yakin bahwa suhu global akan terus meningkat selama beberapa dekade, terutama karena gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia.

Laporan Penilaian Keenam IPCC, yang diterbitkan pada tahun 2021, menemukan bahwa emisi manusia dari gas yang memerangkap panas telah menghangatkan iklim hampir 1,1 derajat Celcius sejak masa pra-Industri (mulai tahun 1750). Suhu rata-rata global diperkirakan akan mencapai atau melebihi 1,5 derajat C dalam beberapa dekade mendatang. Perubahan ini akan memengaruhi semua wilayah Bumi.

Baca Juga: Permukaan Laut Naik dengan Pesat, Negara Mana yang Cepat Terdampak?

Baca Juga: Tanda Bahaya, Pelangi Akan Lebih Sering Muncul akibat Perubahan Iklim

Baca Juga: Hewan Apa yang Bertahan di 'Babak Eliminasi' Perubahan Iklim?