Memiliki Tujuan Hidup Dapat Mencegah Mahasiswa Minum Minuman Keras

By Ricky Jenihansen, Kamis, 2 Februari 2023 | 10:00 WIB
Seseorang dengan tujuan hidup yang jelas cenderung berperilaku positif dan tidak tergoda minum alkohol. (Psychology Today)

Nationalgeographic.co.id—Studi baru teknologi pemindaian MRI fungsional (fMRI) menemukan bahwa memiliki tujuan hidup dapat memengaruhi keputusan mahasiswa mengonsumsi alkohol atau minum minuman keras. Hal itu dapat mencegah orang dewasa di kemudian hari mengalami risiko yang tidak diinginkan.

Para peneliti dari University of Pennsylvania, Columbia University, dan Dartmouth College bekerja sama untuk memahami hubungan antara isyarat tersebut. Temuan mereka telah diterbitkan di jurnal Addiction baru-baru ini.

Penulis utama Yoona Kang, seorang direktur penelitian dari Communication Neuroscience Lab di Penn's Annenberg School for Communication, sangat tertarik dengan dampak tujuan hidup terhadap gaya hidup.

Penelitiannya sebelumnya telah menemukan bahwa memiliki tujuan hidup yang kuat, perasaan bahwa hidup Anda dipandu oleh nilai dan tujuan yang bermakna secara pribadi.

Hal itu dikaitkan dengan banyak manfaat, termasuk meredakan kesepian akibat isolasi Covid-19 dan mengurangi upaya yang diperlukan untuk membuat pilihan yang lebih baik.

"Nilai dan tujuan dapat memiliki efek yang kuat pada cara orang berpikir dan berperilaku," kata Kang.

"Dan yang menarik dari penelitian ini adalah kami bertanya kepada peserta, 'Seberapa besar tujuan hidup yang Anda rasakan saat ini?' Karena tingkat tujuan Anda dapat berfluktuasi dari hari ke hari."

Untuk penelitian ini, Kang dan rekannya memetakan perilaku dan sikap dari 54 mahasiswa yang sehat, dengan survei harian selama sebulan.

Sekali sehari, peserta menjawab pertanyaan tentang tingkat tujuan hidup mereka saat ini, dan setiap pagi dan sore mereka melaporkan seberapa banyak mereka menginginkan mengonsumsi alkohol.

"Kami fokus pada keinginan karena itu adalah salah satu prediktor terkuat dari minum yang sebenarnya. Jika Anda menginginkan, maka Anda lebih cenderung untuk minum," kata Kang.

"Tapi hanya karena Anda mengiginkan alkohol bukan berarti Anda akan pergi keluar dan minum, jadi kami ingin tahu apa yang mendorong para peminum sosial ini untuk minum ketika mereka mendambakan alkohol."

Relawan mahasiswa juga menerima pemindaian otak fMRI, yang memberikan gambaran waktu nyata tentang aktivitas otak mereka saat mereka terpapar isyarat alkohol, seperti foto bir, anggur, dan minuman keras atau foto orang bersulang di sebuah pesta.