Deteksi Pertama Kalinya dari Bintang Pembentuk Kilonova di Bimasakti

By Wawan Setiawan, Sabtu, 4 Februari 2023 | 14:00 WIB
Ilustrasi tentang sistem bintang yang suatu hari akan menyebarkan emas dan elemen berat lainnya ke seluruh galaksi. (CTIO/NOIRLab/NSF/AURA/J. da Silva/Spaceengine/M. Zamani)

Nationalgeographic.co.id - Studi para astronom terbaru kali ini menggunakan Teleskop SMARTS 1,5 meter di Cerro Tololo Inter-American Observatory di Cili untuk menyelesaikan sebuah Program NOIRLab NSF.

Mereka telah menemukan contoh pertama dari jenis sistem bintang biner yang sangat langka.

Bintang ini memiliki semua kondisi yang tepat untuk akhirnya memicu kilonova—ledakan penghasil emas yang sangat kuat yang diciptakan oleh bintang-bintang neutron yang bertabrakan.

Susunan seperti itu sangat langka sehingga hanya ada sekitar 10 sistem seperti itu yang dianggap ada di seluruh Galaksi Bimasakti.

Temuan ini pun telah diterbitkan di jurnal Nature pada 1 Februari 2023 dengan judul makalah “A high-mass X-ray binary descended from an ultra-stripped supernova.”

Sistem yang tidak biasa ini, dikenal sebagai CPD-29 2176. Sistem ini terletak sekitar 11.400 tahun cahaya dari Bumi. Ini pertama kalinya diidentifikasi oleh NASA's Neil Gehrels Swift Observatory.

Pengamatan selanjutnya dengan Teleskop 1,5 meter SMARTS memungkinkan para astronom untuk menyimpulkan karakteristik orbit dan jenis bintang yang membentuk sistem ini.

Bintang neutron yang diciptakan oleh supernova ultra-stripped dan bintang masif yang mengorbit dekat yang sedang dalam proses menjadi supernova ultra-stripped itu sendiri.

Supernova ultra-stripped adalah ledakan akhir kehidupan sebuah bintang masif yang sebagian besar atmosfer luarnya telah dilucuti oleh bintang pendamping.

Kelas supernova ini tidak memiliki daya ledak supernova tradisional, yang jika tidak akan "menendang" bintang pendamping di dekatnya keluar dari sistem.

"Bintang neutron saat ini terbentuk tanpa mengeluarkan pendampingnya dari sistem. Supernova ultra-stripped adalah penjelasan terbaik mengapa bintang pendamping ini berada dalam orbit yang begitu sempit," kata Noel D. Richardson dari Embry-Riddle Aeronautical University dan penulis utama makalah.

"Untuk suatu hari menciptakan kilonova, bintang lain juga perlu meledak sebagai supernova ultra-stripped sehingga dua bintang neutron akhirnya bisa bertabrakan dan bergabung."