Hatshepsut: Firaun Wanita yang Torehkan Kegemilangan di Mesir

By Galih Pranata, Minggu, 5 Februari 2023 | 11:00 WIB
Ia membawa begitu banyak kebaikan bagi Mesir kuno, namun mengapa Ratu Hatshepsut dihapus dari sejarah Mesir kuno? (Metropolitan Museum of Art)

Nationalgeographic.co.id—Wanita dalam banyak kronik klasik dipandang sebelah mata. Perannya disangsikan begitu saja, dan kerap dianggap tak memiliki pengaruh yang besar bagi keberlangsungan sejarah.

Berbeda halnya jika kita bicarakan tentang Pharaoh Hatshepsut, Firaun wanita yang memiliki pengaruh kuat dalam catatan sejarah Mesir Kuno. Dapat dikatakan, Hatshepsut adalah salah satu Firaun wanita yang langka.

Pemerintahannya bermula melalui cara konservatif, naik takhta karena menjadi istri Firaun Thutmose II yang mangkat. Ketika suaminya meninggal, awalnya ia menjabat sebagai bupati bagi anak tirinya yang masih di bawah umur, Thutmose III.

Namun, "perlahan ia mendeklarasikan dirinya sebagai Firaun," tulis Aimee Heidelberg kepada History Collection dalam artikel berjudul "The Most Powerful Female Rulers in History" terbitan 3 Februari 2023.

Para sejarawan modern mengeklaim sikap Hatshepsut itu bukan merupakan perebutan kekuasaan, tetapi langkah yang diperlukan untuk mencegah ancaman dari bangsa lain yang mengancam Mesir.

Menurut Joyce Tyldesley dalam bukunya Hatchepsut: The Female Pharaoh (1996), selama kepemimpinan Hatshepsut, ia membangun kembali sejumlah jaringan perdagangan yang telah terganggu selama pendudukan Hyksos di Mesir.

Selama menjadi Firaun, ia juga tercatat telah berhasil mengirimkan delegasi ke Tanah Punt yang melegenda. Dalam ekspedisi itu, salah satunya adalah kemenyan yang berhasil di bawa oleh delegasinya ke Mesir.

"Dari kemenyan yang dihanguskan itu, Hatshepsut membuat eyeliner kohl—kosmetik penghias mata dari zaman kuno—dan menjadi celak pertama yang tercatat dalam sejarah," tambah Tyldesley.

Mumi dari Firaun wanita, Hatshepsut, yang memerintah Mesir 1479-1458 SM. (Citra Anastasia)

Setelah keberhasilan ekspedisi ke Punt, ia terus mencatatkan keberhasilan lainnya dan dianggap sebagai Firaun wanita yang cukup produktif dalam ekspedisi ke banyak wilayah lainnya.

Selain itu juga, banyak dari proyek pembangunan yang telah dilakukan, salah satunya adalah kuil untuk membangun basis dan legitimasi keagamaannya di luar posisinya sebagai Istri Dewa Amun.

Baca Juga: Deretan Sosok Firaun Perempuan Menguasai Peradaban Mesir Kuno