Mempelajari Cara Adaptasi Perubahan Lingkungan dari Bunga Campion Laut

By Wawan Setiawan, Rabu, 8 Februari 2023 | 17:00 WIB
Bunga campion laut terlihat dengan latar belakang berpasir. (Bangor University)

Baca Juga: Kehilangan Ribuan Spesies Tiap Tahun, Bumi Menuju Kepunahan Massal

Baca Juga: Dikejar Waktu, Spesies di Muka Bumi Segera Menjumpai Kepunahan

Baca Juga: Fosil Bunga Ditemukan dalam Amber Baltik Berusia 34 Juta Tahun

Baca Juga: Hilang Selama 40 Tahun, Bunga Liar 'Extinctus' Ditemukan Kembali

Pigmentasi tumbuhan, panjang akar, massa daun, dan efisiensi penggunaan air adalah beberapa indikator utama yang digunakan untuk mempelajari plastisitas fenotipik organisme tumbuhan.

Semua spesies tanaman menunjukkan tingkat plastisitas yang lebih besar atau lebih kecil. "Berbagai penelitian menunjukkan bahwa spesies dari lingkungan yang lebih heterogen dan berubah memiliki tingkat plastisitas yang lebih tinggi. Misalnya, tanaman dari lingkungan ini memiliki plastisitas akar yang besar agar dapat memanfaatkan daerah subur dan lembab dengan lebih baik dan untuk menghindari yang steril dan kering," jelas Fernando Valladares, salah satu peneliti di National Museum of Natural Sciences (CSIC), yang juga melakukan studi lain pada plastisitas fenotipik.

"Perbedaan dalam plastisitas dan mekanismenya memungkinkan kita untuk lebih memahami mengapa berbagai spesies tanaman tumbuh di tempat yang sama. Ini akan memungkinkan kita untuk memproyeksikan kisaran yang paling mungkin terjadi dalam skenario perubahan iklim," kata peneliti.